Obat tersebut rencananya tidak diedarkan bebas melainkan didistribusikan kepada rumah sakit.
Covifor untuk pasien virus Corona itu dibuat oleh perusahaan farmasi India, Hetero dan diimpor ke Indonesia oleh anak perusahaan, PT Amarox Pharma Global.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang betul, jadi karena ini adalah approval dari Badan POM adalah otorisasi penggunaan darurat ya, jadi penggunaan emergency use authorization. Jadi semua penanganannya atau distribusi obat Covifor ini akan langsung ke rumah sakit," kata Vidjongtius.
Dia memastikan produk tersebut tidak akan didistribusikan melalui kanal lain, misalnya apotek. Dijelaskannya, antivirus Covifor tidak diedarkan secara bebas agar peruntukkannya benar-benar tepat.
"Jadi tidak bisa istilahnya ke instalasi yang lain untuk apotek tapi langsung ke rumah sakit. Jadi yang harus kami yakinkan distribusinya supaya pemanfaatan produk ini adalah dilakukan dengan tepat kepada pasien itu langsung di rumah sakit," jelasnya.
(toy/fdl)