Raksasa otomotif Amerika Serikat (AS), General Motors (GM) berencana untuk meningkatkan produksi truk pick up-nya, yang disebut sangat menguntungkan. Mereka akan melakukan investasi mencapai hampir US$ 1 miliar dalam pabrik operasinya di Kanada.
Dilansir dari CNBC, Minggu (8/11/2020) investasi tersebut merupakan bagian dari kesepakatan tentatif dengan serikat pekerja Kanada Unifor. CEO GM Mary Barra mengatakan investasi tersebut menunggu ratifikasi anggota serikat dalam beberapa hari mendatang.
Investasi yang akan dikucurkan sekitar US$ 767 hingga 997 juta atau sekitar Rp 10,8-14 triliun (kurs Rp 14.100), pada pabrik perakitan Oshawa di Ontario. Pabrik itu bisa merekrut hingga 1.700 pekerja.
"Kami akan bergerak sangat cepat. Kami berharap pembangunan bengkel baru dan modul perakitan fleksibel di Oshawa segera dimulai setelah ratifikasi," kata Barra.
GM mengharapkan peningkatan yang signifikan dalam kapasitas truk pickup ukuran penuhnya ketika pabrik tersebut beroperasi pada Januari 2022.
Barra juga memprediksi permintaan untuk pickup dan mobil tipe SUV dari GM, terus tumbuh karena penjualan kendaraan AS terus pulih dari pandemi virus Corona.
"Kami melihat permintaan truk terus tumbuh. Ini permanen. Saat pasar pulih, kami akan melihat pertumbuhan permintaan truk yang kuat. Hal itu pasti akan mendorong bisnis kami," kata Barra.
Keuntungan dari penjualan truk memungkinkan GM berinvestasi dalam segmen kendaraan otonom dan serba listrik. Perusahaan sedang dalam proses menginvestasikan US$ 20 miliar di segmen itu hingga 2025.
(dna/dna)