Hasil uji coba fase 3 vaksin Moderna dan vaksin Pfizer membuat indeks utama saham Amerika Serikat (AS) cetak rekor. Kedua vaksin itu dianggap sebagai amunisi untuk mengakhiri pandemi COVID-19.
Wall Street menghijau karena investor begitu percaya dengan vaksin. Bahkan vaksin diharapkan sebagai titik awal pembalikan ekonomi. Kedua perusahaan yakin distribusi vaksin dapat dimulai pada akhir 2020 atau awal 2021.
Namun catatan yang dibuat kepala kelompok ekonomi di Capital Economics, Neil Shearing menyatakan vaksin belum mampu menyelamatkan ekonomi dunia dari pandemi Corona. Sebab, Eropa masih melakukan pembatasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di AS, kasus COVID-19 sudah melampaui 11 juta pada akhir pekan lalu. Setidaknya 45 negara bagian telah melaporkan lebih banyak lagi kasus infeksi COVID-19.
"Kabar baik tentang vaksin dipengaruhi oleh fakta bahwa mereka tidak akan datang cukup cepat untuk mencegah musim dingin yang sulit bagi banyak negara," kata Neil dikutip dari CNN, Selasa (17/11/2020).
Pembatasan atau lockdown yang dilakukan Eropa juga tidak akan seketat sebelumnya.
"Jelas lockdown kali ini jauh lebih tidak ketat daripada sebelumnya," kata Ben May dari Oxford Economics.
Pergerakan ekonomi dunia yang belum terselamatkan pun seiring dengan penurunan pajak. Oxford Economics memprediksi pertumbuhan ekonomi global sekitar 0,7% pada kuartal IV-2020. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan proyeksi kuartal III-2020 yang sekitar 7%.
"Laju pertumbuhan di kuartal IV telah turun kembali dengan sangat tajam," kata Ben May.
(hek/ara)