Wakil Menteri BUMN sekaligus Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin buka suara mengenai tantangan dalam program vaksin Corona. Dia mengatakan, selain pengadaan, yang menantang dalam program vaksin ialah distribusi vaksin itu sendiri.
Sebab, vaksin memiliki masa efektif dan dalam pengirimannya ada ketentuan suhu yang mesti dijaga dengan ketat.
"Satu yang juga paling penting selain pengadaan adalah distribusinya karena vaksin-vaksin ini, ada jangka waktunya di mana dia efektif, dan ada suhu yang sangat ketat di mana dia harus dijaga sejak diproduksi sampai disuntikkan," kata dia dalam rapat Komisi IX, Selasa (17/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka itu BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) memberikan sertifikasi cara distribusi obat yang baik dan ketat. Nah di sisi lain, Bio Farma dan grupnya memiliki pengalaman dalam distribusi vaksin.
Selain itu, tantangan lainnya adalah vaksin Corona yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar dan dalam waktu yang singkat.
"Memang sekarang tantangannya adalah harus lakukan secara lebih masif karena waktunya yang sangat singkat, jumlahnhya sangat banyak sehingga logistik ini menjadi problem yang sama besarnya dengan pengadaan, malah menurut kami juga lebih besar dari problem pengadaan," ungkapnya.
Pemerintah telah mendesain sistem logistik untuk vaksin Corona, dan tidak hanya melibatkan rumah sakit pemerintah dan BUMN, tapi juga klinik, rumah sakit swasta hingga pedagang besar farmasi.
Selain itu, dalam distribusi ini juga akan menerapkan sensor-sensor online untuk memastikan vaksin dalam kondisi baik.
"Pengiriman karena suhu ketat dijaga, logistik dan alat-alatnya dijaga benar termasuk sensor-sensor online, untuk mengetahui apa ada breach dari gap suhu yang kita kirimkan, termasuk yang penting juga, vaksin dicari banyak orang, bekerja sama dengan TNI AD untuk keamanan dari pengiriman ini," tutur Budi.