Ini juga tampaknya mencegah relawan sakit parah akibat virus. Dari 30 kasus COVID-19 yang parah dalam uji coba, tidak ada yang termasuk dalam kelompok yang menerima vaksin, kata Moderna. Selain itu, ada satu kematian terkait COVID-19 dalam penelitian yang terjadi pada kelompok plasebo, menurut perusahaan. Saham Moderna pun naik lebih dari 12% dalam perdagangan premarket Senin.
"Analisis primer yang positif ini menegaskan kemampuan vaksin kami untuk mencegah penyakit COVID-19 dengan kemanjuran 94,1% dan yang terpenting, kemampuan untuk mencegah penyakit COVID-19 yang parah. Kami yakin vaksin kami akan mengubah jalannya pandemi ini dan membantu mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian," kata CEO Moderna Stephane Bancel dalam sebuah pernyataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Moderna mengatakan keefektifan vaksin itu konsisten untuk semua usia, ras, dan jenis kelamin. 196 kasus yang dikonfirmasi termasuk 33 orang dewasa di atas usia 65 tahun dan 42 orang dari kulit hitam, latin dan ras lainnya. Vaksin itu juga ditoleransi dengan baik dengan efek samping yang paling umum adalah kelelahan, nyeri otot, sakit kepala dan nyeri di bagian tubuh yang disuntikkan.
Bancel mengatakan kepada CNBC pada hari Senin bahwa perusahaan mengharapkan bisa melakukan uji vaksin pada anak-anak antara usia 11 dan 17 tahun. Tetapi pengujian pada anak-anak di bawah usia 11 tahun tidak akan dimulai sampai tahun depan.
(das/hns)