Bukan cuma di Indonesia, menurut Bambang, Turki juga melakukan hal yang sama. Di sisi lain negara tersebut melakukan impor vaksin, namun pengembangan vaksin di dalam negeri juga dilakukan.
"Ini ada juga Turki yang seperti kita, kita juga sering berkomunikasi dengan mereka," ujar Bambang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia sendiri sudah mengimpor sebanyak 3 juta dosis vaksin Sinovac dari China, kemudian 15 juta vaksin setengah jadi juga diimpor dari tempat yang sama.
Selain itu masih ada 54 juta vaksin lagi yang akan datang dari luar negeri. Vaksin itu didapatkan dari The Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI), dan kemungkinan akan datang di sekitar bulan Februari atau Maret.
Kemudian, sebagai informasi untuk vaksin Merah Putih sendiri, Maret nanti bibit vaksin hasil penelitian Lembaga Eijkman akan diberikan ke Bio Farma. Selanjutnya ada serangkaian tes praklinis yang mesti dilakukan Bio Farma.
Kemudian, di sekitar kuartal III-IV uji klinis kepada manusia bisa dilakukan untuk mendapatkan izin darurat Emergency Use Authorization. Proses tersebut diperkirakan akan memakan waktu hingga tahun 2022, hingga akhirnya vaksin Merah Putih bisa digunakan.
(fdl/fdl)