Impor Sudah Dilakukan, Mengapa RI Perlu Bikin Vaksin Merah Putih?

Impor Sudah Dilakukan, Mengapa RI Perlu Bikin Vaksin Merah Putih?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 18 Jan 2021 13:18 WIB
Proses vaksinasi COVID-19 digelar di Puskesmas Kebayoran Lama, Jakarta. Para tenaga kesehatan mendapat suntikan vaksin COVID-19 dosis pertama.
Foto: Ari Saputra

Bukan cuma di Indonesia, menurut Bambang, Turki juga melakukan hal yang sama. Di sisi lain negara tersebut melakukan impor vaksin, namun pengembangan vaksin di dalam negeri juga dilakukan.

"Ini ada juga Turki yang seperti kita, kita juga sering berkomunikasi dengan mereka," ujar Bambang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia sendiri sudah mengimpor sebanyak 3 juta dosis vaksin Sinovac dari China, kemudian 15 juta vaksin setengah jadi juga diimpor dari tempat yang sama.

Selain itu masih ada 54 juta vaksin lagi yang akan datang dari luar negeri. Vaksin itu didapatkan dari The Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI), dan kemungkinan akan datang di sekitar bulan Februari atau Maret.

ADVERTISEMENT

Kemudian, sebagai informasi untuk vaksin Merah Putih sendiri, Maret nanti bibit vaksin hasil penelitian Lembaga Eijkman akan diberikan ke Bio Farma. Selanjutnya ada serangkaian tes praklinis yang mesti dilakukan Bio Farma.

Kemudian, di sekitar kuartal III-IV uji klinis kepada manusia bisa dilakukan untuk mendapatkan izin darurat Emergency Use Authorization. Proses tersebut diperkirakan akan memakan waktu hingga tahun 2022, hingga akhirnya vaksin Merah Putih bisa digunakan.


(fdl/fdl)

Hide Ads