Tak Cuma Borong Bitcoin Rp 21 T, Tesla Bakal Pakai buat Transaksi

Tak Cuma Borong Bitcoin Rp 21 T, Tesla Bakal Pakai buat Transaksi

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 08 Feb 2021 23:15 WIB
CEO Tesla Elon Musk melanggar aturan lockdown dengan membuka kembali pabrik Tesla di Fremont, California, AS. Area parkir pabrik Tesla yang penuh dengan mobil baru.
Foto: AP Photo/Ben Margot
Jakarta -

Tesla Inc telah membeli Bitcoin senilai US$ 1,5 miliar atau setara Rp 21 triliun (kurs Rp 14.000). Setelah aksi beli tersebut, Tesla juga membuka peluang menerima pembayaran pembelian mobil dengan bitcoin.

Langkah tersebut kemudian mengerek harga bitcoin naik lebih dari 10%. Seperti dikutip dari Reuters, Senin (8/2/2021), analis menyatakan, langkah Tesla tersebut bakal menjadi penentu pergerakan Bitcoin.

Sebagai pendukung Bitcoin yang terkenal, CEO Tesla Elon Musk telah meningkatkan kepemilikan pada mata uang digital dogecoin dan saham GameStop.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Musk mengatakan pada seminggu lalu bahwa Bitcoin 'di ambang' untuk diterima lebih luas di antara investor. Pada Desember lalu, ia juga bertanya apakah mungkin melakukan transaksi besar dengan mata uang digital tersebut.

"Saya pikir kita akan melihat percepatan perusahaan yang ingin mengalokasikan ke Bitcoin, sekarang setelah Tesla membuat langkah pertama," kata Eric Turner, wakil presiden intelijen pasar di riset cryptocurrency dan perusahaan data Messari.

ADVERTISEMENT

"Salah satu perusahaan terbesar di dunia sekarang memiliki Bitcoin dan dengan ekstensi, setiap investor yang memiliki Tesla juga memiliki eksposur terhadapnya," sambungnya.

Bitcoin telah mencetak rekor tertinggi baru dalam beberapa bulan terakhir setelah naik turun selama dekade terakhir. Bitcoin juga telah menarik dukungan dari lembaga keuangan besar tahun ini.

Salah satu lembaga keuangan terbesar di dunia Blackrock baru-baru ini mengubah beberapa mandat investasi untuk memungkinkan sebagian dananya diinvestasikan dalam mata uang.

Tesla menyatakan keputusan itu adalah bagian dari kebijakan investasinya yang luas sebagai perusahaan. Lalu, ditujukan untuk mendiversifikasi dan memaksimalkan pengembalian uang tunai.

(acd/hns)

Hide Ads