RI Amankan 329,5 Juta Vaksin Corona, Masih Kurang?

RI Amankan 329,5 Juta Vaksin Corona, Masih Kurang?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 30 Mar 2021 09:05 WIB
Sejumlah tokoh agama dan guru di Kota Sidoarjo menjalani vaksinasi perdana vaksin AstraZeneca. Pelaksanaan vaksinasi itu ditinjau langsung Presiden Joko Widodo.
Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Jakarta -

Manajamen PT Bio Farma (Persero) menyatakan 329,5 juta vaksin COVID-19 telah diamankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Namun, jumlah itu masih di bawah target untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, Indonesia butuh 426 juta vaksin untuk mencapai herd immunity.

"Untuk 2021 kita sudah mengamankan sebagian besar kebutuhan vaksinasi, kebutuhan vaksinasi untuk bisa mencapai 70% herd immunity itu total 426 juta dosis," katanya, Senin (29/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan yang kita sudah melakukan kontrak baik yang vaksin jadi dengan Sinovac, maupun kontrak pembelian bahan bahan baku serta beberapa pengembang vaksin lainnya, seperti Novavax, AstraZeneca mencapai lebih kurang 329,5 juta dosis," katanya.

Bio Farma masih menggenjot jumlah vaksin COVID-19 ini. Dia bilang, pemenuhan vaksin ini sebagian besar akan dilakukan pada 2021.

ADVERTISEMENT

Namun, jika tembus 2022 ditargetkan paling lama sampai kuartal I 2022.

"Kita lagi ada opsi-opsi untuk meningkatkan supply tersebut kita optimis bahwa kebutuhan vaksin 426 juta itu bisa dipenuhi, sebagian besar akan kita lakukan 2021 ini, dan kalau seandainya menyebrang 2022 kita berharap Q1 2022 itu semuanya bisa kita selesaikan," katanya.


10,4 Juta Orang Sudah Divaksin

Honesti Basyir mengungkapkan sekitar 10,4 juta orang Indonesia sudah mendapat vaksin COVID-19. Hal ini berdasarkan data terbaru pada 27 Maret 2021.

"Alhamdulillah Indonesia termasuk negara yang cukup terdepan dari program vaksinasi ini, sampai posisi kemarin 27 Maret ada sekitar 10,4 juta dosis vaksin sudah diberikan ke masyarakat," katanya.

Dengan raihan tersebut, dia bilang, Indonesia masuk 10 besar jika dibanding dengan negara-negara lain. "Dan kita masuk 10 besar kalau kita bandingkan negara-negara di dunia lainnya," tambahnya.

Dia menuturkan, hal itu didukung oleh pasokan vaksin yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari dengan melakukan komitmen dengan para pengembang vaksin COVID-19. Selain itu, ada uji klinis vaksin yang dilakukan di Indonesia.

"Kalau kita lihat gambar slide ini posisi kita even sedikit lebih bagus dari beberapa negara Eropa juga," katanya.

Dia mengatakan, pihaknya akan mempercepat vaksinasi COVID-19 tersebut. Sebab, pihaknya juga berpacu dengan mutasi virus.

"Memang kita berpacu dengan perkembangan mutasi virus itu sendiri," ujarnya.



Simak Video "Video Kemenkes: 10% Partisipan Uji Klinis Vaksin TBC Bill Gates dari RI"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads