Sebanyak 10 juta dosis vaksin gratis dari WHO atau dari program The Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI) batal masuk ke Indonesia. Indonesia harusnya mendapat 11,7 juta dosis vaksin gratis dari program tersebut. Akan tetapi, dengan batal masuknya 10 juta dosis vaksin tadi, maka RI hanya dapat sekitar 1,3 atau 1,4 juta dosis vaksin gratis saja.
"Kita kehilangan 10 juta dosis yang seharusnya kita peroleh dari kerja sama dengan GAVI atau WHO yang gratis itu tadinya kita berencana dapat 11,7 juta tapi sekarang kita dapatnya hanya 1,3 atau 1,4 juta kemudian sisanya berhenti," ungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara dalam acara CIMB Niaga Forum Indonesia Bangkit secara virtual, Selasa (6/4/2021).
Lalu, kenapa Indonesia bisa kehilangan 10 juta dosis vaksin gratis tersebut? Apa solusi yang ditawarkan pemerintah menggantikan vaksin gratis tadi?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 3 fakta RI kehilangan 10 juta dosis vaksin gratis WHO:
1. India Embargo Vaksin
Salah satu penyebab berkurangnya pasokan vaksin di Indonesia karena India sebagai negara produsen vaksin COVID-19 melakukan embargo vaksin gratis tersebut. India sendiri tengah mengalami lonjakan kasus COVID-19, sehingga pemerintahnya memutuskan untuk melakukan embargo.
Sebagaimana diketahui, India merupakan salah satu negara produsen vaksin yang menyuplai vaksin ke program GAVI. Oleh karena melonjaknya kasus COVID-19, sehingga India memilih fokus memproduksi vaksin untuk didistribusikan dalam negerinya dulu.
"Gara-gara ada lonjakan kasus di India, India embargo vaksinnya," katanya.
2. RI Kebut Produksi di Bulan Mei
Harusnya, total dosis vaksin COVID-19 yang diterima Indonesia sepanjang Maret-April ini mencapai 15 juta vaksin per bulan. Namun, kini tak bisa mencapai sebanyak itu. Untuk mengakali kekurangan dosis vaksin tersebut, pemerintah akan terus menggenjot produksi dalam negeri dari Bio Farma khususnya.
"Jadi bulan April ini akan sangat sulit masanya karena jumlah vaksin sedikit tapi Mei rencana kita produksi yang Bio Farma bisa meningkat kembali sehingga kita lajunya bisa kita tingkatkan," imbuhnya.
3. RI Peringkat 8
Sejauh ini, pemerintah telah menyuntikkan hingga 12,7 juta dosis vaksin, atau secara konsisten telah menyuntikkan sebanyak 500.000 dosis vaksin per harinya atau sekitar 2,5 juta seminggu atau sekitar 10 juta per bulan.
Total itu membuat Indonesia menempati peringkat ke-8 sebagai negara yang menyuntikkan dosis vaksin terbanyak di dunia.
"Kalau kita keluarkan negara-negara yang bisa memproduksi vaksin sendiri seperti Amerika, Inggris, India, Rusia dan China karena mereka tidak memiliki masalah suplai dari vaksin, Indonesia adalah negara ke-4 di bawah Brazil Turki Jerman yang sudah berhasil menyuntikkan paling banyak sampai saat ini," katanya.
Distribusi vaksin Indonesia sudah lebih banyak dari Prancis, Spanyol, Israel, UEA, Australia, Kanada, Korea Selatan, Jepang, dan banyak negara-negara Eropa barat lainnya.
"Kita hanya tinggal Jerman dan Inggris dan kalau kita lihat bedanya dengan cermat sudah tidak banyak," ungkapnya.
(das/das)