3 Fakta Terungkap soal Biaya Vaksinasi Gotong Royong

3 Fakta Terungkap soal Biaya Vaksinasi Gotong Royong

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 19 Mei 2021 20:00 WIB
Program vaksinasi COVID-19 di Jakarta sasar warga di permukiman padat penduduk. Warga di Tanjung Priok dan Sunter Agung pun disuntik vaksin Corona dosis pertama
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Program vaksinasi gotong royong mulai berjalan. Vaksin virus Corona (COVID-19) yang diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tak disediakan gratis oleh pemerintah. Para pengusaha harus merogoh kocek agar karyawannya mendapatkan vaksin.

Ada fakta baru apa mengenai biaya vaksinasi gotong royong?

1. Mayoritas Pengusaha Sanggup Bayar

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan pihaknya sudah melakukan survei ke para pengusaha baik yang anggota Kadin maupun bukan. Hasil survei membuktikan 78% pengusaha menyanggupi bila biaya vaksinasi di bawah Rp 500 ribu per dosisnya.

Pemerintah menetapkan harga vaksin dalam program vaksinasi gotong royong Rp 321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp 117.910 per dosis. Dengan begitu totalnya Rp 439.570 sekali suntik.

ADVERTISEMENT

"Jadi range ini sesuai dengan kemampuan dan survei yang kita lakukan. Jadi 78% mengatakan sanggup," katanya dalam acara Sosialisasi Sentra Vaksinasi Gotong-royong Kadin Indonesia melalui saluran YouTube Kadin, Rabu (19/5/2021).

2. Banyak UKM yang Minat Daftar

Para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) banyak yang mendaftarkan diri untuk mengikuti program vaksinasi gotong royong. Dari total 22.736 perusahaan yang mendaftar, 7 ribu diantaranya UKM.

"Jadi memang kita lihat UMKM yang mendapatkan tekanan karena COVID-19 ini memang banyak, signifikan. Tetapi ternyata di satu sisi banyak juga UMKM yang masih bisa berjalan dengan baik dan mereka ingin berpartisipasi divaksinasi gotong royong ini," tambah Rosan.

3. Pemerintah Tegaskan Tak Cari Untung

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membantah jika pemerintah memperdagangkan vaksin dalam program vaksinasi gotong royong. Dia memastikan pemerintah tidak ada niat mencari untung dari situ.

Program vaksinasi gotong royong sendiri diinisiasi oleh pengusaha swasta melalui Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Pengadaan vaksinnya dilakukan oleh BUMN farmasi, PT Bio Farma (Persero). Vaksin tersebut kemudian dibeli oleh pengusaha untuk diberikan kepada karyawannya secara gratis.

"Tolong konteksnya jangan dilihat seakan-akan pemerintah hadir mencari margin. Pemerintah sudah mengeluarkan Rp 77 triliun untuk pengadaan vaksin gratis," kata Erick.

Program vaksinasi gratis kepada masyarakat yang diselenggarakan pemerintah sudah berjalan sejak 13 Januari 2021. Dana yang digelontorkan mencapai Rp 77 triliun, menyasar 70% populasi Indonesia atau paling tidak sebanyak 181,5 juta jiwa yang akan disuntik vaksin.

(toy/zlf)

Hide Ads