PT Nestle Indonesia menggelontorkan US$ 220 juta atau setara Rp 3,1 triliun (kurs Rp 14.500). Modal tersebut dipakai untuk membangun pabrik Nestle Bandaraya di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dan perluasan pabrik.
Presiden Direktur Nestle Indonesia Ganesan Ampalavanar mengatakan investasi tersebut menunjukkan komitmen perusahaan terhadap Indonesia.
"Keputusan Nestle Indonesia untuk menginvestasikan US$ 220 juta untuk pabrik baru dan perluasan kapasitas pabrik-pabrik kami yang ada saat ini merupakan bukti komitmen jangka panjang kami di Indonesia," kata dia dalam acara peletakan batu pertama pabrik Nestle Bandaraya yang disiarkan melalui saluran YouTube BKPM, Kamis (20/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan ekspansi tersebut, dijelaskannya sejalan dengan strategi Nestle Indonesia untuk meningkatkan produksi dalam negeri, utamanya produk-produk bernilai tambah dan berkualitas tinggi guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin meningkat.
"Hal ini sejalan dengan tujuan kami untuk menggunakan potensi makanan guna meningkatkan kualitas hidup setiap individu saat ini dan untuk generasi mendatang, dan mencerminkan keyakinan kami atas pesatnya perkembangan perekonomian di Indonesia," tuturnya.
Pabrik baru Nestle di Batang, lanjut Ganesan akan menggunakan teknologi canggih untuk memastikan standar operasional ramah lingkungan tingkat tinggi, dan yang terpenting pabrik baru tersebut akan memenuhi persyaratan halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Pabrik Bandaraya di Batang akan mempekerjakan sekitar 200 orang pekerja dan memproduksi produk-produk susu cair dan minuman siap konsumsi ketika telah beroperasi secara penuh pada tahun 2023," tambahnya.
(toy/ara)