Produsen Blak-blakan Biang Kerok Pasokan Oksigen Langka

Produsen Blak-blakan Biang Kerok Pasokan Oksigen Langka

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 07 Jul 2021 11:34 WIB
Jakarta -

Baru-baru ini ramai kelangkaan tabung oksigen karena lonjakan COVID-19. Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri Rachmat Harsono menepis hal tersebut menurutnya saat ini bukan terjadi kelangkaan, dia pun mengklaim produksi oksigen dalam negeri cukup untuk memenuhi keterbatasan.

"Sebetulnya bukan terjadi kelangkaan karena produksi oksigen dalam negeri cukup, tapi terjadi keterlambatan," jelasnya, dalam acara Blak-blakan detikcom, dikutip Rabu (7/7/2021).

Dia mengungkap lonjakan COVID-19 yang signifikan ini membuat kaget para produsen oksigen di Indonesia. Rachmat mengatakan saat ini masyarakat mengalami kepanikan yang menduga kondisi Indonesia akan seperti India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lonjakan ini yang cepat signifikan ini yang membuat kita kaget, seperti tiba-tiba ada krisis atau kecelakaan beruntun, tentunya untuk mengurai masalah tersebut tidak mudah. Harus bertahap harus menguranginya, masyarakat saat ini nggak sabar baca online di India, menduga kayaknya kita akan seperti India. Lalu mereka panik jadi mereka beli tabung-tabung oksigen, kaya masker yang sakit ga kebagian," jelasnya.

Kemudian, dia mengatakan saat ini rumah sakit karena dalam keadaan emergency permintaan tabung oksigen melonjak secara tiba-tiba. Rachmat mengatakan seharusnya rumah sakit bisa memprediksi berapa oksigen yang dibutuhkan untuk ke depannya.

ADVERTISEMENT

"Rumah sakit menambah bed-bed karena keadaan emergency, keperluan tabung oksigen juga akan bertambah, mereka belum ada konfirmasi misal mereka bilang bulan depan 'saya butuh segini loh, atau misalnya butuh 5.000 loh'. Tiba-tiba minta besok minta 500, semua minta 500. Seharusnya rumah sakit bisa memprediksi. Artinya demand-nya seperti apa," ujarnya.

Rachmat mengungkap reaksi kepanikan dari masyarakat dan rumah sakit juga yang berpengaruh pada keterbatasan oksigen.

"Artinya demand-nya seperti apa karena supply-nya kita stable ini tergantung reaksi masyarakat, rumah sakit karena kepanikan yang timbul sehingga terjadinya adanya keterbatasan adanya oksigen karena peran-peran ini yang lain ini sudah mulai panik," ungkapnya.

Lebih lanjut, Rachmat mengatakan total produksi oksigen di Indonesia secara nasional sebanyak 1.700 ton per hari. Dengan itu, dia menyebut ketersediaan oksigen di Indonesia cukup karena pemerintah telah memerintahkan pasokan oksigen dialihkan 100% untuk keperluan medis.

"Beberapa kementerian sudah koordinasi dengan 10 produsen untuk memenuhi pasokan oksigen, bahwa pak luhut bilang oksigen harus dialihkan 100% dialihkan ke medis. produksi dalam negeri 100% dialihkan medis, seharusnya cukup," tandasnya.

(eds/eds)

Hide Ads