Waspada! Chip Masih Langka Sampai 2023, Harga Mobil Bakal Naik?

Waspada! Chip Masih Langka Sampai 2023, Harga Mobil Bakal Naik?

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 07 Sep 2021 08:57 WIB
Kelangkaan Chip Semikonduktor Hambat Produksi Mobil Dunia
Ilustrasi/Foto: DW (News)
Jakarta -

Pandemi COVID-19 memberikan dampak negatif dalam rantai pasok chip. Hal ini menyebabkan terjadinya krisis kelangkaan chip secara global.

Namun masalah kelangkaan chip ini dikabarkan dapat bertahan hingga dua tahun mendatang. CEO Daimler AG, Ola Källenius mengatakan krisis kelangkaan chip global yang telah mengganggu laju produksi mobil ini dapat berlangsung hingga 2022 dan bahkan 2023.

Källenius yang juga merupakan pimpinan Mercedes-Benz mengatakan bahwa pandemi COVID-19 telah menjadi ujian yang berhasil membuat stres industri otomotif, yang membutuhkan tinjauan menyeluruh terhadap rantai pasokannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Produsen chip mengatakan ini akan berlanjut hingga 2022 dari sudut pandang struktural dan kemudian secara bertahap menjadi lebih baik," kata Källenius di pameran Mobilitas Internasional di Munich dikutip dari BBC, Selasa (7/9/2021).

Hal ini berarti kelangkaan chip tersebut baru dapat teratasi sekitar 2023. Källenius berharap agar kondisi kelangkaan chip akibat pandemi ini tidak semakin parah.

ADVERTISEMENT

"Semoga tidak pada tingkat keparahan yang kami alami di sini dalam beberapa bulan terakhir", tambahnya.

Källenius mengumpamakan COVID-19 telah menjadi stress test dan hambatan untuk industri mobil. Butuh beberapa saat sebelum semuanya bergerak normal lagi.

"Tapi kami akan belajar dari stress test ini dan melihat lebih dalam ke semua tingkatan rantai pasokan untuk membuat sistem lebih kuat," katanya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Selain itu di acara yang sama terdapat Harald Kroeger, anggota dewan di Bosch, salah satu pemasok suku cadang dan sistem terbesar di dunia, mengatakan bahwa saat ini permintaan pasar terhadap mobil baru telah meningkat.

"Hanya satu tahun yang lalu, kami berada di zaman kegelapan Corona dan penjualan turun dan tidak ada yang mengharapkan pemulihan pasar mobil secepat itu," kata Kroeger .

Tentu dengan kabar baik ini, bukan berarti sejumlah perusahaan otomotif raksasa ini dapat menghindari permasalahan krisis chip global tersebut.

Meski saat ini permintaan industri otomotif sudah mulai pulih secara perlahan, Kroeger mengatakan bahwa mereka perlu kerja keras untuk mengejar ketertinggalan produksi akibat krisis chip global tersebut.

"Dan sekarang pasti kami berlari untuk mencoba memenuhi permintaan itu," tegasnya.


Hide Ads