Tingginya kasus COVID-19 di Indonesia berdampak negatif bagi bisnis para BUMN. Misalnya PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) yang kesulitan melakukan ekspor di negara-negara tujuan eksisting.
Direktur Marketing dan Supply Chain SIG, Adi Munandir mengatakan untuk pasar ekspor beberapa negara tujuan seperti Vietnam hingga China tak bisa disentuh karena menerapkan lockdown.
"Misalnya di pasar Vietnam sekarang dilakukan lockdown, kemudian sempat kemarin dilakukan lockdown untuk pelabuhan-pelabuhan di China sebagai tujuan ekspor kita. Itu juga berdampak, kita tidak bisa melakukan penjualan ke sana," ucapnya dalam acara Public Expose Live 2021, Kamis (9/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, SIG juga terkendala melakukan ekspor lantaran banyak dari kapal Indonesia yang ditolak. Alasannya karena kasus positif COVID-19 di Indonesia meningkat tajam.
"Kemarin sempat ada penolakan kapal dari Indonesia karena tingginya kasus positif di Indonesia, sehingga beberapa ship owner melakukan penolakan untuk mengangkut barang dari Indonesia," ucapnya.
Perusahaan pun terpaksa melakukan optimasi portofolio pasar ekspor. Misalnya perusahaan mengalihkan penjualan ke negara lain seperti Sri Lanka, Bangladesh, Fiji, Maldives dan Australia. Tak hanya itu perusahaan juga menjajaki pasar baru ke Afrika dan Amerika Serikat (AS).
"Jadi kalau terjadi gangguan lockdown dari pasar yang ada maka kita langsung melakukan pengalihan penjualan ke pasar lain yang masih terbuka untuk kita," ucapnya.
(das/ara)