Anak usaha PT PP (Persero) Tbk, yaitu PT PP Properti Tbk (PPRO) memproyeksikan pendapatan di 2021 sebesar Rp 1,7 triliun dan EBITDA Rp 328 miliar. Kehadiran KIT Batang menjadi angin segar perusahaan.
Direktur Utama PP Properti I Gede Upeksa Negara mengatakan perseroan optimistis akan proyeksi tahun ini karena membaiknya kondisi pandemi COVID-19 dan didorong langkah strategis perseroan.
"Seiring dengan membaiknya kondisi COVID-19 yang sudah menurun cukup bagus dan pelaksanaan PPKM juga sudah mulai turun levelnya. Nanti di akhir tahun kita optimis akan mencapai kinerja seperti yang kita harapkan," ujar Gede beberapa waktu lalu, ditulis Senin (13/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi properti Gede mengungkapkan salah satu strategi perseroan mendukung program pemerintah baik melalui kawasan industri maupun pariwisata juga akan menjadi pendorong capaian proyeksi PPRO.
Ditambah lagi, Gede menyebutkan, PPRO mampu menyerap aspirasi dan perubahan pasar yang ada di mana kebutuhan mulai bergeser. Perseroan akan menerapkan perubahan tersebut pada produk-produk propertinya sehingga bisa terserap pasar.
PPRO menyatakan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk pembelian rumah tapak dan unit rumah susun telah memberikan dampak positif bagi perseroan.
Senada, Direktur Keuangan PP Properti Deni Budiman mengatakan penjualan properti naik sekitar 2-4% secara tahunan pada semester I-2021. Deni menilai dampak tersebut kurang signifikan lantaran insentif tersebut baru diterbitkan Maret 2021.
"Untuk sampai akhir tahun, kami masih optimistis insentif PPN (dapat memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap penjualan) unit ready stock," katanya.
Deni berharap pertumbuhan penjualan yang terjadi pada semester I-2021 dapat berlanjut ke paruh kedua 2021.
Bagaimana potensi PPRO menggarap properti di KIT Batang? Cek halaman berikutnya.