PT PLN (Persero) bersama anak usahanya berkolaborasi dengan Indonesia Battery Corporation (IBC) membangun Battery Energy Storage System (BESS) berkapasitas 5 megawatt (MW) pada tahun ini. Hal ini disampaikan Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi dalam acara Penandatangan MoU Kerja Sama Strategis Percepatan Industri Baterai dan Program Kendaraan Bermotor Listrik di Indonesia antara PLN Group dengan IBC.
Menurut Evy, program ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari rencana kerja IBC untuk mempercepat transisi energi hijau dan mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Ia pun mengungkapkan pihaknya menyadari jika pengembangan energi baru terbarukan (EBT) sangat membutuhkan BESS yang baik.
"Karena pengembangan pembangkit EBT saat ini banyak didominasi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang bersifat intermiten, sehingga membutuhkan baterai agar dapat memberikan suplai listrik yang konsisten," ujar Evy dalam keterangan tertulis, Kamis (17/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, PLN juga memiliki rencana program konversi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel ke EBT yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat. Rencananya, akan ada 250 megawatt (MW) PLTD yang akan dikonversi ke PLTS.
"Sejalan dengan rencana tersebut, peran BESS menjadi sangat penting agar pasokan listrik ke masyarakat tetap bisa nyala selama 24 jam," imbuhnya.
Lebih lanjut, Evy juga mengungkapkan bahwa PLN melibatkan anak usahanya yang bergerak di bidang pembangkitan yakni PT Indonesia Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali, serta unit bisnis pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis) dalam pembangunan BESS ini. Hal ini dilakukan karena nantinya teknologi BESS akan diterapkan di seluruh pembangkit milik PLN Group.
"Implementasi kerja sama yang akan dilakukan antara PLN, IP, PJB, dan IBC pada tahun 2022 adalah dengan membentuk Kerja Sama Operasi (KSO) untuk Pilot Project BESS sebesar 5 MW," kata Evy.
Sementara itu, Direktur Keuangan IBC Bernardi Djumiril menyambut positif kerja sama antara IBC dan PLN Group yang akan mengakselerasi pengembangan BESS di Indonesia. Hal ini sesuai dengan tujuan perusahaan untuk dapat menghasilkan baterai yang berkualitas tinggi dengan harga yang lebih murah.
"Karena pengembangan dan risetnya harus di-develop sedemikian rupa sehingga pengembangan BESS dapat terakselerasi dengan baik dan tepat guna," ucap Bernardi.
Berlanjut ke halaman berikutnya.