Lebih lanjut Tina menyebutkan bahwa tujuan lain dari HCIS adalah agar proses bisnis bidang human capital dapat berkontribusi maksimal terhadap pencapaian sasaran perusahaan.
Saat ini anggota holding Pupuk Indonesia telah memiliki sistem pengelolaan human capital masing-masing. Sistem ini telah memiliki sejumlah modul seperti manajemen organisasi, administrasi, waktu dan perjalanan, dan sebagainya.
Namun sistem tersebut belum mencakup modul penting lainnya seperti talent acquisition, training management, career development, talent development, talent mobility, succession management, dan sebagainya. Untuk itu, penerapan aplikasi HCIS ini diharapkan dapat mengintegrasikan sistem pengelolaan talenta di Pupuk Indonesia grup secara lebih komprehensif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan single platform tersebut, Pupuk Indonesia akan memiliki sistem SDM berbasis manajemen talenta dan kinerja. Salah satu manfaatnya adalah mempermudah perpindahan talenta antar perusahaan di Pupuk Indonesia grup. Baik dari holding ke anak perusahaan atau sebaliknya, hingga perpindahan talenta di antara anak perusahaan (talent sourcing dan diversity), sehingga sistem ini akan membuat peta karir talenta menjadi lebih luas. Selain tentunya dapat meningkatkan sinergi atau engagement di lingkup Pupuk Indonesia grup.
"Selain peluang karier diperluas, karena sekarang peta karir karyawan tidak lagi hanya di satu perusahaan, tetapi bisa berkarir lintas perusahaan di seluruh Pupuk Indonesia grup," jelas Tina.
Dalam menyiapkan SDM berkelas dunia tersebut, Pupuk Indonesia fokus kepada peningkatan kompetensi untuk mampu menghadapi tantangan di kemudian hari. Upaya ini dilakukan dengan menerjunkan para Top Talent untuk melakukan berbagai project kunci untuk mendukung peningkatan EBITDA. Sekaligus mendorong dihasilkannya terobosan inovasi yang dilakukan unit kerja atau tim.
(kil/ara)