Jakarta -
Indonesia pada November 2021 memesan dua pesawat Airbus A400M. Pesanan dilakukan oleh Kementerian Pertahanan dengan menekan Letter of Intent (LoI).
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan Airbus A400M merupakan pesawat multiperan yang dapat meningkatkan taktis udara.
"Selain kemampuan taktis dan udara ke udara, A400M akan menjadi aset nasional dan berperan penting untuk misi Bantuan Manusia dan Tanggap Bencana," kata Prabowo seperti dalam siaran pers yang diunggah di situs Kemenhan, Kamis (18/11/2021) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airbus President for Asia-Pacific, Anand Stanley menekankan keberhasilan Airbus di pasar helikopter dan alat pertahanan di Indonesia, dengan beroperasinya 150 helikopter dan 60 pesawat angkut militer.
"Kami juga bangga karena telah mengumumkan baru-baru ini bahwa Indonesia juga telah memesan dua pesawat A400M generasi terbaru kami, dengan empat pesawat tambahan sebagai opsi," ujarnya di Jakarta Pusat, Rabu (20/4/2022).
Dijelaskan bahwa pesawat Airbus A400M yang akan dikirim ke Indonesia dengan konfigurasi tanker dan transportasi multi role. Pesawat ini bisa digunakan di berbagai misi hingga melakukan pengisian bahan bakar di udara.
"TNI akan menjadi operator ke-10 pesawat ini dan versi yang dipesan oleh Indonesia akan dikirimkan dalam konfigurasi tanker dan transportasi multi-peran, yang akan memungkinkan TNI untuk menggunakan pesawat dalam berbagai misi termasuk transportasi pasukan, operasi pencarian dan penyelamatan dan pengisian bahan bakar di udara," tuturnya.
Lihat juga video 'Manuver Jet Tempur Dassault Rafale yang Dibeli Prabowo dari Prancis':
[Gambas:Video 20detik]
Pesawat komersial Airbus di halaman berikutnya.
Pesawat Komersial
Pesawat komersial Airbus merupakan tulang punggung armada maskapai penerbangan di Indonesia, berkontribusi besar kepada perekonomian Indonesia. Saat ini ada 150 pesawat Airbus di armada maskapai penerbangan di Indonesia, dengan 210 lainnya masih dalam pesanan untuk pengiriman di masa mendatang.
Keluarga A320 merupakan andalan armada pesawat lorong tunggal di Indonesia yang dioperasikan oleh Batik Air, Citilink, Indonesia AirAsia, Garuda Indonesia, Lion Air, Super Air Jet dan TransNusa Air Services. Anand juga mengonfirmasi bahwa Pelita Air akan menjadi operator baru A320 pada pertengahan tahun ini.
Anand juga menyoroti peran penting A330 di pasar pesawat berbadan lebar Indonesia. Bersama Garuda Indonesia dan Lion Air, Airbus menyediakan layanan yang terbukti handal dan terpercaya baik di rute domestik maupun internasional. Di Lion Air, pesawat Airbus yang ada termasuk generasi terbaru A330neo yang menawarkan pengurangan konsumsi bahan bakar yang signifikan, hingga sekitar 25 persen, dan pengurangan serupa dalam emisi karbon.
"Kami percaya akan ada permintaan yang kuat untuk pesawat A330neo seiring dengan meningkatnya kembali minat untuk perjalanan udara," tambahnya.
Anand juga menekankan pentingnya kemitraan jangka panjang Airbus di Indonesia. Termasuk di dalamnya, sejumlah program dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI), yang meliputi antara lain perakitan transportasi militer di dalam negeri serta penyediaan berbagai jenis pesawat komersial, helikopter dan transportasi militer.
PTDI juga terlibat dalam pembuatan empennage ekor dan panel badan pesawat belakang C295, serta badan pesawat utama dan tailboom untuk helikopter H225 yang populer. PTDI juga memproduksi suku cadang untuk A320 lorong tunggal yang terlaris dan A350 jarak jauh generasi baru.
"Industri penerbangan Indonesia mempekerjakan 4,2 juta tenaga kerja dan memberikan kontribusi nilai tambah bruto sebesar US$ 24 miliar kepada PDB. Kami bangga dapat memainkan peran dalam industri penting di negara ini dan kami berharap dapat memperkuat kemitraan kami dan memberikan dukungan terbaik bagi operator di berbagai segmen
pasar," katanya.