Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan besarnya potensi kebutuhan pesawat terbang dalam negeri perlu dimanfaatkan. Hal ini dilakukan sebagai base load untuk membangun kemampuan dan kemandirian industri kedirgantaraan nasional.
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2022 tentang Kebijakan Industri Nasional Tahun 2020-2024, lanjutnya, industri kedirgantaraan yang terdiri atas industri Pesawat Terbang Propeler, Komponen Pesawat, dan Perawatan Pesawat atau Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) masuk ke dalam Prioritas Pengembangan Industri Nasional 2022-2024.
Dalam pertemuannya dengan President Boeing International Sir Michael Arthur dan President Boeing Southeast Asia Alexander C. Feldman pada Selasa (14/6), Airlangga menyampaikan beberapa hal terkait dukungan pemerintah terhadap industri kedirgantaraan nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun beberapa poin yang disampaikan antara lain terkait pembuatan roadmap dan regulasi oleh K/L Teknis tentang Peningkatan kompetensi SDM kedirgantaraan, menyiapkan industri pendukung (komponen dan MRO), mengembangkan kawasan industri kedirgantaraan, serta sosialisasi dan promosi produk industri dirgantara di dalam dan luar negeri.
"Selain itu, Pemerintah juga memfasilitasi pelatihan pengembangan komponen pesawat, memberikan insentif fiskal, di antaranya tax holiday, tax allowance, dan super tax deduction, memfasilitasi terkait sertifikasi industri kedirgantaraan (AS9100), memfasilitasi pengusulan perusahaan untuk mendapat pembiayaan ekspor dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dalam bentuk program National Interest Account (NIA)," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Rabu (15/6/2022).
Diketahui, Boeing International adalah perusahaan multinasional yang berasal dari Amerika Serikat dan bergerak dalam industri kedirgantaraan, salah satunya dalam merancang dan memproduksi pesawat terbang komersial. Boeing telah membuka anak usaha PT Boeing Indonesia dan berkantor di Jakarta sejak pertengahan 2021 lalu.
Boeing memberi peluang adanya offset scheme terhadap pembelian pesawat, baik sipil maupun militer, yang mana merupakan potensi Boeing melakukan investasi di Indonesia. Investasi tersebut dapat berupa kegiatan usaha di bidang industri pembuatan komponen pesawat, perawatan pesawat serta pendirian lembaga-lembaga pendidikan untuk pilot, teknisi, dan tenaga-tenaga ahli lainnya yang berhubungan dengan industri kedirgantaraan.
Ia pun mengapresiasi dukungan Boeing terhadap industri kedirgantaraan Indonesia dengan mengembangkan perusahaannya pada seluruh lini bisnis, termasuk di lini pesawat komersial, pertahanan, jasa serta membantu fasilitas simulator pesawat pada sekolah vokasi penerbangan di Indonesia.
Airlangga optimistis semua upaya yang dilakukan pemerintah dapat membuat industri kedirgantaraan nasional semakin berkembang ke depannya. Terlebih, Indonesia kini membuka diri terhadap investasi yang masuk dalam industri kedirgantaraan nasional, baik itu dalam bentuk PMDN ataupun PMA. Ia juga mengatakan saat ini telah dibangun fasilitas MRO di Batam dengan fasilitas Kawasan Ekonomi Khusus dan infrastruktur yang memadai.
(akn/hns)