Chairman Hon Hai Precision Industry Co. Ltd (Foxconn) Young Liu bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Sabtu (25/6) kemarin. Pertemuan itu membahas tindak lanjut nota kesepahaman yang sudah disepakati terkait rencana investasi Foxconn, Gogoro, PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk di Indonesia.
Nilai rencana investasi Foxconn mencapai US$ 8 miliar atau setara Rp 118, 4 triliun (kurs Rp 14.800). Investasi ini diperkirakan akan menyerap tenaga kerja sejumlah lebih dari 10.000 orang.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia diminta langsung oleh Jokowi untuk mengawal investasi Foxconn. Menurut Bahlil, Jokowi sangat mengapresiasi investasi ini yang berkolaborasi dengan BUMN, swasta nasional, serta UMKM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada beberapa fakta menarik terkait rencana investasi Foxconn. Berikut rangkuman 3 fakta investasi Foxconn di Indonesia.
Baca juga: Foxconn Kepincut Bikin Smart City di IKN |
1. Bakal garap sektor kendaraan listrik baterai listrik di KIT Batang
Dikutip dari pernyataan tertulis BKPM, Senin (27/6/2022), rencana investasi Foxconn, Gogoro, IBC, dan Indika meliputi industri kendaraan listrik: kendaraan listrik roda empat, roda dua, dan bus listrik; industri baterai kendaraan listrik; dan industri pendukung: energy storage system, stasiun penukaran baterai, industri daur ulang baterai, Research & Development (R&D) dan pelatihan.
Selain itu, Bahlil mendorong agar rencana investasi Foxconn ini berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah dengan berbagai insentif yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia.
KIT Batang menjadi salah satu lokasi yang menjadi bagian dari pembangunan ekosistem industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia, di mana saat ini telah masuk investasi dari Hyundai dan LG asal Korea Selatan.
2. Kepincut bikin smart city di IKN
Bahlil mengatakan, Foxconn juga berminat untuk investasi di Ibu Kota Negara (IKN). Foxconn tertarik pada pengembangan smart city melalui infrastruktur bus listrik (e-bus) dan jaringan IoT (Internet of Things).
"Harapannya bisa betul-betul terjadi dan berjalan dengan baik. Mereka juga berkeinginan masuk investasi di IKN. Jadi tidak benar kalau ada orang mengatakan IKN tidak ada investasi. Banyak yang masuk," jelas Bahlil.
Lanjut di halaman berikutnya untuk mengetahui model bisnis baru yang ditawarkan Foxconn bernama BOL.
Simak Video "Gegara Badai dan Banjir, Produksi iPhone di India Dihentikan Sementara"
[Gambas:Video 20detik]