Hon Hai Precision Industry Co Ltd (Foxconn) berencana menanamkan modalnya di Tanah Air dengan nilai investasi US$ 8 miliar atau sekitar Rp 120 triliun (asumsi kurs Rp 15.000). Investasi tersebut ditargetkan terealisasi pada kuartal III atau paling lambat kuartal IV tahun ini.
"Pertanyaan berikutnya kapan dimulai? Kita rencanakan di kuartal III atau paling lambat kuartal IV di tahun ini. Kemarin kami sudah rapat teknis sampai malam-malam dengan tim Foxconn, doakan saja semoga Insya Allah ini terjadi," kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat bincang-bincang dengan media di Solo, Rabu malam (6/7/2022).
Investasi Foxconn ini beragam. Bahlil menuturkan, Foxconn akan masuk ke mobil listrik, motor listrik, baterai, ICT hingga ibu kota negara (IKN).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Foxconn ini masuk di mana? Kalau dia membangun untuk smelternya itu pasti di dekat dengan lokasi tambang. Tapi untuk membangun manufaktur untuk bagian hilirisasi akhirnya itu Insya Allah akan dibangun di Batang," katanya.
Bukan perkara mudah membujuk Foxconn agar mau menanamkan modalnya di Indonesia. Dia mengatakan, untuk membujuk Foxconn butuh waktu sampai 25 tahun.
"Jadi gini menyangkut Foxconn, Foxconn itu kan kita prosesnya panjang negosiasi dan pemerintah sebelumnya pun sudah membujuk Foxconn masuk. 25 tahun yang lalu sudah dilakukan. Ini perjuangannya sudah dilakukan puluhan tahun yang lalu. Pada saat proses itu, Pak Ikmal, Pak Sesmen saya waktu itu masih deputi promosi melakukan negosiasi panjang dengan Foxconn akhirnya di Januari tanda tangan MoU," paparnya.
Bahkan, Bahlil bercerita, ia pergi ke Taiwan saat COVID-19 sedang melanda.
"Tahu nggak saya ke Taiwan? Waktu COVID, rapatnya cuma di hotel nggak boleh kemana-mana. Saya ke sana, ketemu sama timnya," ujarnya.
(acd/zlf)