Indonesia bakal memiliki kawasan 'silicon valley' baru di Cikarang, Jawa Barat. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk mulai tahun ini sedang melakukan pengembangan Jababeka Silicon Valley bernama Correctio.
Correctio akan menjadi kawasan yang memiliki ekosistem terpadu untuk perusahaan rintisan digital. Menurut Managing Director PT Jababeka Infrastruktur Agung Wicaksono kawasan silicon valley yang dikembangkan di Jababeka akan menargetkan talenta-talenta sumber daya manusia (SDM) dengan kebutuhan industri di Jababeka.
Menurutnya, di Jababeka ada 1.800 perusahaan dari 30 negara dan membutuhkan transformasi digital untuk menyelesaikan berbagai masalah pada operasionalnya. Perusahaan digital yang bakal menempati Correctio ini lah yang akan memberikan solusi untuk berbagai masalah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Correctio adalah nama dari kawasan silicon valley di Jababeka, jadi ada industri dan manusia. Jadi silicon valley akan jadi tempat untuk perusahaan startup yang memiliki kompetensi digital untuk memberikan solusi bagi industri yang ada di sini," kata Agung di Menara Batavia, Jakarta Pusat, Senin (15/8/2022).
Agung menjelaskan pengembangan sudah dilakukan di Correctio, salah satunya membentuk fabrication laboratorium atau fablab yang dijadikan sebagai pusat inovasi di kawasan Jababeka. Fablab ini dikerjasamakan dengan President University yang ada di Jababeka.
"Ini sudah jalan dari segi solusi teknologi sudah ada Fablab Jababeka, ini adalah fabrication laboratorium. Ini sebuah lab yang menempatkan solusi dipelajari dan nanti pabrik-pabrik bisa menggunakan," papar Agung.
Lebih lanjut, Agung juga menjelaskan pihaknya sudah meluncurkan kawasan perkantoran bernama Core yang memiliki konsep kantor kecil seperti rumah alias small office home office (SOHO). Saat ini SOHO sedang disiapkan untuk dibangun. Kawasan ini yang akan jadi tempat bagi para perusahaan rintisan melakukan kerjanya.
"Ada bentuk kawasan properti Core, itu bagian Correctio Silicon Valley Jababeka. Itu ada fasilitas SOHO smal office home office. Ini sudah di-launching secara produk. Secara fisik memang belum ada, sedang disiapkan," jelas Agung.
Pihaknya pun sedang membesut Hackathon alias kompetisi startup untuk menarik ide-ide menarik pengembangan perusahaan rintisan yang ada di silicon valley milik Jababeka. Sudah ada 500 peserta yang sejauh mendaftarkan ide-idenya.
"Kami cari startup yang idenya bisa digunakan oleh para industri di Jababeka. 1.800 industri ini butuh solusi. Itu yang kami cari. Makanya nanti dia akan sustain sebagai perusahaan arena solusinya akan digunakan," sebut Agung.
Berlanjut ke halaman berikutnya.