Industri semen nasional sedang kelebihan kapasitas. Jumlah semen yang terserap tidak sebesar dengan kapasitas produksi.
Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Donny Arsal mengatakan, kapasitas produksi semen nasional saat ini mencapai 120 juta ton. Tapi, permintaan semen hanya sekitar 60 juta ton.
"Dengan 15 pemain saat ini dari sisi kapasitas produksi semen secara nasional sebesar lebih kurang 120 juta ton, sementara demand hanya sekitar 60an juta ton," katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi Xi, Selasa (13/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi over capacity secara nasional hampir 100% dari demand," tambahnya.
Maka dari itu, konsolidasi yang dilakukan antara Semen Indonesia dan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk diperlukan. Dengan langkah tersebut, maka langkah efisien bisa lebih baik. Serta, bisa memacu kinerja perusahaan.
"Tema konsolidasi diperlukan sehingga kita bisa melakukan upaya efisiensi koordinasi yang lebih baik sehingga kinerja Semen Indonesia Group dan Semen Baturaja ke depannya memiliki nilai tambah secara korporasi," ujarnya.
Semen Indonesia akan mengakuisi Semen Baturaja. Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rionald Silaban menjelaskan, Semen Indonesia menguasai pangsa pasar 49% hingga 52% nasional. Dia mengatakan, persaingan saat ini semakin ketat dengan masuknya pemain baru dari global.
"Baik Semen Indonesia Group maupun Semen Baturaja memiliki kondisi keuangan yang baik, sehingga merupakan opportunity dalam hal Semen Indonesia Group akan mengakuisisi Semen Baturaja," katanya.
Rionald menuturkan, dalam transaksi ini yang diusulkan ialah inbreng saham pemerintah di Semen Baturaja kepada Semen Indonesia. Mengingat transaksi tersebut merupakan transaksi pasar modal, maka akan digelar rights issue.
"Mengingat transaksi tersebut adalah transaksi pasar modal maka diperkirakan akan ada juga rights issue yang ditawarkan kepada pemegang saham publik yang pada akhirnya dapat berupa setoran tunai dari para pemilik saham pubik," katanya.