Dunia dihadapkan pada kelangkaan chip semikonduktor. Sektor otomotif menjadi salah satu industri yang terdampak dengan kelangkaan chip.
Meskipun kecil, chip semikonduktor menjadi salah satu komponen penting pada motor dan mobil. Pabrikan motor dan mobil di Indonesia juga mengalami hal yang sama.
GM Corporate Communication Astra Honda Motor (AHM) Ahmad Muhibbudin menyatakan krisis chip semikonduktor menjadi isu cukup besar di perusahaannya. Motor-motor AHM sampai harus dipesan secara inden dengan waktu tunggu yang cukup lama. Namun, beberapa waktu ini Muhibbudin menyatakan pasokan semikonduktor sudah mulai berangsur normal dan membaik. Produksi motor AHM pun kembali lancar.
"Kami coba manage dan Alhamdulillah kalau terkait pasokan semikonduktor sudah mulai normal dan membaik, sehingga ini tercermin dari penjualan dan produksi di Agustus meningkat cukup pesat dibandingkan Juli," papar Muhibbudin dalam Workshop Wartawan Astra 2022, di Menara Astra, Jakarta Pusat, Rabu (28/9/2022).
Pihaknya pun akan mengupayakan peningkatan dan percepatan produksi sehingga kendaraan yang sudah inden beberapa bulan bisa segera dikirim ke konsumen. Muhibbudin bilang kelangkaan semikonduktor jelas berdampak pada ongkos produksi sepeda motor, apalagi yang jenis matic.
Namun, dia menegaskan belum menaikkan harga motor. Harga motor Honda yang diproduksi AHM akan tetap sesuai dengan kemampuan beli masyarakat.
"Memang ini berimbas kepada jenis-jenis motor matic terutama di matic level low. Apakah ini akan mengubah atau menaikkan harga? Kami berusaha untuk me-manage ekspektasi konsumen, harga yang kami tawarkan ini masih inline dengan daya kemampuan mereka," papar Muhibbudin.
Bagaimana dengan harga mobil pabrikan Astra? Marketing Division Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Lina Agustina menyebutkan harga mobil produksi tidak akan naik karena krisis chip semikonduktor.
Soal apakah harga mobil TAM akan naik atau tidak, dia tidak menjawab tegas. Yang jelas, kalaupun tiba-tiba ada kenaikan harga mobil bukan krisis semikonduktor saja biang kerok utamanya.
"Dampaknya ke harga bagaimana? Saya katakan no kalau khusus semikonduktor. Karena tidak berdampak dan kita lebih kepada penyesuaian harga ada faktor lainnya," sebut Lina.
Dalam penentuan harga mobil menurutnya banyak sekali komponen yang diperhitungkan. Selain chip semikonduktor, produsen otomotif juga dihadapkan dengan naiknya bahan baku dan komponen lainnya. Lina menegaskan saat ini masalah krisis semikonduktor mulai bisa diatasi. Kelangkaan sudah mulai berkurang.
Di sisi lain, Toyota juga tak tinggal diam selama kelangkaan chip semikonduktor terjadi. Beberapa hal dilakukan pihaknya untuk mengatasi kelangkaan chip, mulai dari menyesuaikan desain produk hingga mencari berbagai sumber semikonduktor alternatif.
"Toyota itu tidak hanya menunggu situasi untuk menjadi membaik tapi kita juga sampai melakukan perubahan desain tapi tetap memenuhi kebutuhan customer. Kami juga mencari sourcing (alternatif pemasok semikonduktor) baru untuk bisa memenuhi kebutuhan suplai," sebut Lina.
(hal/ara)