Lepas 49 Persen Saham, Investor Sugar Co Diumumkan Awal Tahun

Lepas 49 Persen Saham, Investor Sugar Co Diumumkan Awal Tahun

Dana Aditiasari - detikFinance
Jumat, 11 Nov 2022 09:30 WIB
Indonesia mengimpor gula mentah dari India. Gula mentah ini disimpan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, untuk selanjutnya didistribusikan ke berbagai daerah.
Ilustrasi Industri Gula (Foto: Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

PT Sinergi Gula Nusantara atau Sugar Co saat ini sedang melakukan due diligence untuk menentukan investor yang akan masuk sebagai pemegang saham. Rencananya, saham yang akan ditawarkan maksimum mencapai 49 persen.

CEO PT SGN atau Sugar Co, Aris Toharisman mengatakan, masuknya investor itu nantinya akan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam dukungan permodalan terutama dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai swasembada gula.

Berdasarkan hasil spin off sebanyak 35 Pabrik Gula yang sebelumnya dikelola PTPN (PTPN II,VII,IX,X,XI,XII dan PTPN XIV) ke Sugar Co, dalam proses due diligence ini ditawarkan ke investor. Aris menargetkan proses ini segera rampung dan diumumkan di awal tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Proses due diligence sedang berlangsung, baru akan diumumkan investornya sekitar 2-3 bulan lagi," kata Aris di Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Dalam proses due diligence ini ada sekitar 14 investor yang menyatakan minatnya berinvestasi di Sugar Co dan nantinya akan mengerucut pada satu investor. Kabar yang beredar ada dua investor besar yang serius salah satunya Wilmar Group yang bergerak dibidang agribisnis dan industri terkait mulai dari kelapa sawit, pengolahan dan bisnis global. Selain Wilmar ada pula Gama Group yang juga memiliki perkebunan sawit seluas 250.000 hektare.

ADVERTISEMENT

Namun kabar tersebut dibantah Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III), Mohammad Abdul Ghani selaku induk holding dari Sugar Co. Ia menyatakan saat ini proses dua dilligence masih berlangsung dan belum rampung.

"Proses due diligence belum selesai dan nanti akan segera disampaikan ketika prosesnya selesai. (Investornya) bukan Wilmar dan bukan Gama Group," ungkap Ghani.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menargetkan menambah luas area budidaya tebu mencapai 700.000 hektare dalam lima tahun mendatang.

"Kalau kita betul-betul bisa menyiapkan 700 ribu Ha, kita akan mandiri, kita akan swasembada gula dalam 5 tahun ke depan dan akan saya siapkan yang 700 ribu Ha itu," kata Jokowi.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Saat ini pemerintah baru dapat 180 ribu Ha lahan untuk ditanami tebu. Sisanya, Jokowi mengaku akan mencari di berbagai daerah pulau Jawa maupun luar Jawa yang kualitas lahannya dianggap baik.

"Budaya menanam tebu yang baik memang di Jawa Timur bagus, Jawa Tengah bagus, Jawa Barat juga bagus. Nanti kita akan lari ke luar Jawa karena kalau lahan 700 ribu Ha juga bukan lahan yang kecil ya, tapi ini dengan sekuat tenaga akan saya siapkan," imbuhnya.

Terpisah, Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Heman Khaeron meminta PTPN III dan Sugar Co memilih investor yang masuk dan menguasi maksimal 49 persen saham di Sugar Co, adalah investor yang memiliki pengalaman dibidang agribisnis atau pergulaaan.

"DPR tidak masalah mau itu 49 persen nanti sahamnya dikuasasi investor asing atau dalam negeri, selama pemerintah mayoritas dan dapat mengendalikan penuh Sugar Co. Namun harapan kami, investor nanti yang dipilh harusnya memiliki baground agribisnis atau minimal berpengalaman dipergulaan," ungkap Khaeron.


Hide Ads