Jurus Biar Petani Sawit Naik Kelas

ADVERTISEMENT

Jurus Biar Petani Sawit Naik Kelas

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 24 Nov 2022 13:09 WIB
A worker transports palm oil fresh fruit bunches during harvest at a plantation in Kampar regency, Riau province, Indonesia April 26, 2022. Picture taken April 26, 2022. Picture taken April 26, 2022. REUTERS/Willy Kurniawan
Foto: REUTERS/WILLY KURNIAWAN
Jakarta -

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR) Indonesia berkolaborasi menggelar kegiatan Bimbingan Teknis UMKM Bikopra bagi anggota Aspekpir Provinsi Riau.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru pada tanggal 21 hingga 23 November 2022 tersebut dibuka secara resmi oleh Gubernur Riau Syamsuar dan dihadiri Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Huhansyah, Ketua Penasehat Aspekpir Gamal Nasir dan Ketua Dewan Pengawas Aspekpir Rusman Heriawan

Kegiatan diikuti oleh 120 peserta yang berasal dari koperasi-koperasi anggota ASPEKPIR Provinsi Riau, perwakilan dari dinas provinsi Riau serta dinas-dinas kabupaten di daerah Riau.

Bikopra merupakan singkatan dari Bangun Industri UMKM Sejahtera yang digagas Aspekpir untuk mengembangkan kewirausahaan di desa-desa penghasil kelapa sawit dengan memanfaatkan potensi limbah dari kelapa sawit menjadi bernilai ekonomis.

Gubernur Riau Syamsuar mengapresiasi pelaksanaan Bimbingan Teknis UMKM Bikopra yang di fasilitasi oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan berharap agar apa yang direncanakan dari bimtek ini dapat menjadi kenyataan sehingga petani plasma di Provinsi Riau kedepannya akan semakin maju, kuat dan menjadi lebih besar lagi.

Dia menjelaskan kebijakan Pemerintah Provinsi Riau terkait dengan pengembangan komoditas kelapa sawit diarahkan untuk mendukung kelapa sawit sebagai komoditi andalan dan salah satu penghasil devisa utama negara yang terbukti mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pekebun kelapa sawit, khususnya di Provinsi Riau.

Menurut dia, dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk CPO, Pemerintah Provinsi Riau melalui BUMD Riau berencana akan mengembangkan produk turunan berupa minyak goreng dengan kualitas ekspor dengan standar dan harga yang wajar dengan pangsa pasar utama adalah masyarakat lokal Provinsi Riau.

Recana ini, katanya, dirasa wajar untuk dikembangkan karena Provinsi Riau yang dikenal memiliki lahan terluas dan penghasil utama komoditas kelapa sawit Indonesia, belum memiliki ikon produk turunan kelapa sawit. "Ke depan, Riau diharapkan bisa dikenal sebagai penghasil minyak goreng dan turunan CPO lainnya," katanya.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT