Redam Kerusuhan di Pabrik iPhone, Perusahaan Sogok Karyawan Rp 21 Juta

ADVERTISEMENT

Redam Kerusuhan di Pabrik iPhone, Perusahaan Sogok Karyawan Rp 21 Juta

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 25 Nov 2022 09:06 WIB
Suasana pabrik Foxconn
Ilustrasi Pabrik iPhone/Foto: doc. Scmp
Jakarta -

Buruh Foxconn melakukan demo hingga rusuh di pabrik. Perusahaan pemasok iPhone terbesar di China itu langsung putar otak untuk meredam aksi karyawan.

Foxconn menawarkan US$ 1.400 atau Rp 21,84 juta (kurs Rp 15.600) kepada pekerja yang meninggalkan pabrik. Hal ini untuk memadamkan protes yang membuat ratusan orang bentrok dengan pasukan keamanan di Zhengzhou.

Protes berlangsung terkait paket upah karyawan baru dan kekhawatiran mereka bekerja di tengah tingginya kasus COVID-19. Suasana berubah semakin panas pada Rabu (23/11) ketika para pekerja bentrok dengan sejumlah pasukan keamanan, termasuk tim SWAT.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan sekelompok penegak hukum yang mengenakan hazmat menendang dan memukul pengunjuk rasa. Beberapa pekerja terlihat merobohkan pagar, melempar botol ke arah petugas, menghancurkan dan menjungkirbalikkan kendaraan polisi.

Protes sebagian besar berakhir sekitar pukul 10 malam waktu setempat. Pekerja kembali ke asrama setelah menerima tawaran pembayaran dari Foxconn dan takut dapat tindakan yang lebih keras lagi dari pihak berwenang.

Sebelumnya banyak pekerja Foxconn kabur dari pabrik sejak Oktober 2022 lalu karena tidak tahan bekerja di bawah aturan lockdown yang ketat. Foxconn kemudian merekrut pegawai baru besar-besaran, di mana lebih dari 100.000 orang mendaftar untuk mengisi posisi yang diiklankan.

Menurut dokumen yang menetapkan paket gaji karyawan baru, para pekerja dijanjikan bonus 3.000 yuan setelah 30 hari bekerja, dengan 3.000 yuan lagi akan dibayarkan setelah bekerja 60 hari.

Nyatanya para rekrutan baru diberitahu oleh Foxconn bahwa mereka hanya akan menerima bonus pertama pada 15 Maret 2023 dan angsuran kedua pada Mei 2023. Artinya mereka harus bekerja selama liburan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada Januari 2023 untuk mendapatkan pembayaran bonus pertama.

"Perekrut baru harus bekerja lebih lama untuk mendapatkan bonus yang dijanjikan, jadi mereka merasa tertipu," kata pekerja itu dikutip dari CNN, Jumat (25/11/2022).

Dalam sebuah pernyataan, Foxconn mengatakan bahwa telah terjadi kesalahan teknis. Pihaknya pun langsung berkomunikasi dengan karyawan untuk meyakinkan gaji dan bonus akan dibayarkan sesuai kebijakan perusahaan.

"Kami mohon maaf atas kesalahan input di sistem komputer dan menjamin pembayaran yang sebenarnya sama dengan yang disepakati," katanya.

(aid/ara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT