Bagaimana BUMN Kebut Swasembada Gula dan Sejahterakan Petani?

Bagaimana BUMN Kebut Swasembada Gula dan Sejahterakan Petani?

Ilyas Fadilah - detikFinance
Senin, 28 Nov 2022 11:57 WIB
Cara Kementan Genjot Produksi Tebu
ilustrasi petani tebu

Menurut Abdul Ghani, kunci swasembada gula hanya bisa dicapai melalui pemberdayaan petani melalui dukungan pengadaan bibit unggul, kultur teknis yang benar serta memastikan tebu petani diolah di Pabrik Gula milik PTPN secara efisien sehingga menghasilkan rendemen yang tinggi.

"Saat ini produktivitas rata-rata gula petani sekitar 5 ton GKP/hektare. Padahal, tahun 1930 produktivitas rata-rata nasionsl 15 ton/hektare. Sampai 1975 produktivitasnya sekitar 8-9 ton/hektare. Bahkan tahun 2010-2014 rata-rata produktivitas gula petani juga sekitar 8 ton/hektare," ungkap Ghani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menegaskan, PTPN III dalam jangka 5 tahun ke depan akan berupaya agar produktivitas tebu/gula petani minimal 8 ton GKP/hektare. Pada tingkat produktivitas tersebut, dengan harga jual seperti sekarang yaitu Rp 11.500/kg. Hasil usaha bersih usaha tani tebu sudah di atas Rp 30 juta/hektare/tahun. Lebih tinggi dari petani tebu.


Ghani menambahkan, untuk mendukung sasaran tersebut, Kementerian BUMN telah memiliki Program Makmur yang merupakan kolaborasi PTPN, ID FOOD, Pupuk Indonesia, Himbara dan Jasindo untuk menerbitkan kredit pengadaan pupuk (akan diteruskan ke sarana profuksi lainnya) sehingga petani dapat meningkatkan produktivitas tanaman petani.

ADVERTISEMENT

"Pak Menteri BUMN Erick Thohir memiliki komitmen kuat untuk memberdayakan petani tebu dan komoditas lain seperti padi, jagung, kelapa sawit dan kopi melalui Program Makmur. Tentu saja dukungan dari Kementerian/Lembaga seperti Kemendag, Kementan dan Badan Pangan Nasional serta ekosistem lain seperti pedagang gula, adosiafi ritel, dan sebagainya secara kolaboratif sangat dibutuhkan untuk memastikan swasembada gula tercapai dan petani semakin sejahtera.

"Petani juga harus mendapatkan jaminan harga gula milik mereka memperoleh harga yang layak. Dua tahun terakhir PTPN Group, ID FOOD dan pedagang gula secara kolaboratif mampu menyerap gula petani sehingga mampu menjaga harga gula petani di atas harga acuan yang ditetapkan pemerintah (tahun lalu Rp 10.500/kg dan tahun ini Rp 11500/kg)," tutup Abdul Ghani.


(dna/dna)

Hide Ads