Pemerintah memastikan program pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar akan mendongkrak kenaikan harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). Untuk saat ini Indonesia telah meningkatkan persentase pencampuran dari 30% (B30) menjadi 35% (B35).
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan sebelumnya banyak orang yang memandang sebelah mata bahwa program ini akan mendorong anjlok harga CPO. Tetapi menurutnya kenyataannya saat ini harga CPO mulai pulih dari sebelumnya.
"Ada Biodiesel atau B35 banyak yang ingin harga (CPO) Indonesia turun, bilang 'rasain Indonesia harga kamu jatuh'. Kami tetap bersatu Biodiesel upaya kita untuk menjaga harga sawit, stabilitas bisa terwujud, ini bisa ditunjukan dengan adanya B35. B35 ini menjadi tools, policy menjaga stabilitas harga kelapa sawit," ungkapnya dalam, diskusi bertajuk Strategi Indonesia Menjadi Barometer Harga Sawit Dunia, di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023).
Musdalifah menyebut harga CPO saat ini sudah menginjak angka US$ 889/Metrik Ton (MT). Angka itu menurutnya naik dari sebelumnya US$ 779/MT, di mana kenaikan itu diklaim karena adanya biodiesel 35%.
"Itu sekarang ya sudah US$ 889 setelah kita terapkan B35," ujarnya.
Meskipun menurutnya selain adanya biodiesel ada faktor lain yang mempengaruhi harga CPO. Faktor lain itu adalah musim panen, cuaca dan lainnya.
"Intinya tetap biodiesel itu kita yakin membuat harga CPO tidak turun terlalu rendah, harga masih di level wajar," tutupnya.
Sebelumnya, petani sawit juga merespon positif program B35. Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat ME Manurung pun menyebut program B35 menjadi penyelamat ekonomi petani karena harga sawit naik secara progresif sejak awal Februari lalu.
Padahal, lanjut Gulat, sejak November 2022 kuantitas ekspor CPO (minyak sawit mentah) dan turunannya merosot. Hal ini terlihat dari harga CPO yang semakin turun sejak November 2022 hingga Januari 2023.
"Indikator penurunan ekspor dapat juga dilihat dari menurunnya pasokan DMO (domestic market obligation) di aplikasi Simirah," kata Gulat dalam keterangan tertulis, Selasa (14/2/2023).
Lebih lanjut, Gulat mengungkapkan DMO dan ekspor memiliki keterkaitan. Pasalnya, lewat ekspor akan muncul DMO dengan rasio 1:6, yaitu ekspor enam kali lipat dari kewajiban memasok dalam negeri.
Sebagai informasi, pemerintah telah resmi mengimplementasikan biodiesel B35 mulai 1 Februari 2023 lalu. Menteri ESDM Arifin Tasrif menargetkan realisasi biodiesel bisa meningkat dari tahun 2022.
"Kita di tahun 2022 realisasi biodiesel kita mencapai 10,45 juta KL. Kita targetkan di 2023 itu mencapai 13 juta KL," katanya dalam konferensi pers di Kementerian ESDM Jakarta, Senin (30/1/2023).
(ada/dna)