Pemerintah Kasih Subsidi Kendaraan Listrik, Apa Sih Untungnya?

ADVERTISEMENT

Pemerintah Kasih Subsidi Kendaraan Listrik, Apa Sih Untungnya?

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 06 Mar 2023 14:07 WIB
Para pembicara dalam diskusi kendaraan listrik yang diadakan detikcom dan CNN Indonesia.   Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Rida Mulyana Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Putu Juli Ardika Sekjen Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara, Sekjen Asosiasi Industri sepedamotor Indonesia (AISI) Hari Budianto. (Foto: Ari Saputra)
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Secara resmi, pemerintah mengumumkan penerapan kebijakan insentif atau subsidi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) yang akan berlaku pada 20 Maret mendatang.

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan hari ini, Senin (6/3/2023).

"Ini akan berlaku efektif pada 20 Maret ini. Semua saya pikir sudah sampai titik final," tuturnya.

Lantas apa untung yang didapat dari kebijakan ini, baik bagi masyarakat maupun pemerintah?

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana punya hitungannya.

"Dari sisi konsumen pengguna motor sendiri perhitungan kita misalnya saya motor BBM dikonversi, Rp 2,77 juta pertahun bisa saya hemat dari sisi pengguna," tutur dia.

Sementara dari sisi pemerintah, ada banyak penghematan yang bisa didapat terutama dari sisi alokasi anggaran subsidi bahan bakar minyak.

"Dari sisi pemerintah ada penghematan ada Rp 32,7 miliar per tahun kita asumsinya ada," sambung dia.

Keuntungan lainnya adalah meningkatnya konsumsi listrik. Ini kabar baik bagi industri pembangkit dan membuka peluang investasi baru di bidang penyediaan listrik.

"Kita juga berlatih BBM ke baterai pastinya membutuhkan listrik untuk mencharge maka kemudian ada tambahan konsumsi listrik 15,2 giga Watt hour per tahunnya," tandas dia.

(ada/dna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT