Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri mengaku resah dengan masuknya sepatu bekas impor ke Indonesia. Sepatu bekas ilegal telah mencuri pangsa pasar pengusaha dalam negeri.
Menurutnya tidak mudah bagi pengusaha mendapatkan izin impor material dan bahan baku sepatu. Namun faktanya sepatu ilegal masih bisa masuk ke Indonesia. Firman pun menyampaikan harapannya ke pemerintah.
"Jangan sampai pengusaha kita yang bener, ngikutin aturan, bayar pajak, dipersulit. Tapi yang tidak jelas itu lebih mudah dibandingkan pengusaha yang benar," ujarnya saat dihubungi detikcom, dikutip Selasa (7/3/2023).
Firman menyebut rata-rata pengusaha Aprisindo hanya disetujui izin impornya sekitar 10% dari yang diajukan. Izin impor dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan.
"Kita mengajukan berapa, disetujui berapa, ternyata yang disetujui cuma 10%. Nah yang nggak jelas-jelas, yang impor ilegal, KW bisa masuk. Makanya sepatu-sepatu murah di pasar-pasar itu banyak," bebernya.
Menurutnya sumber sepatu bekas impor dan sepatu KW berasal dari Vietnam, China, dan Singapura. Firman mengkhawatirkan produk tersebut merusak pangsa pasar pengusaha lokal.
Pasalnya, sepatu bekas membawa label brand global dengan harga lebih murah. Mereka menyasar segmen pasar menengah yang seharusnya dinikmati industri lokal
"Mereka (sepatu bekas impor) punya brand global tapi bekas. Mereka ini berarti masuk ke segmen menengah, dan itu pasarnya sangat besar sekali. Dan itu pasar yang seharusnya dinikmati industri lokal kita," teranganya.
Firman berharap ada dialog antara pemerintah dan pengusaha terkait masalah ini. Sepatu bekas impor sangat merugikan industri dalam negeri.
Simak juga Video: BPOM Jambi Sita 2.744 Botol Jamu Tradisional Ilegal