Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencarikan anggaran untuk program insentif kendaraan listrik agar bisa berjalan mulai 20 Maret 2023. Anggaran itu nantinya akan diberikan kepada Kementerian Perindustrian dan Kementerian ESDM.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan akan ada tambahan anggaran bagi Kementerian Perindustrian dan Kementerian ESDM untuk menjalankan program insentif Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
"Mobil listrik itu belum ada di DIPA Kementerian ESDM maupun Kementerian Perindustrian pada awal tahun. Jadi itu pasti nanti akan ada tambahan dari bendahara umum negara (BUN). Kalau Bapak Presiden mengatakan ini, ya kita akan carikan anggaran yang bisa kemudian dipindahkan ke kementerian/lembaga," kata Isa dalam konferensi pers di Gedung Sutikno Slamet Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa (7/3/2023).
Tahun ini perkiraan anggaran untuk insentif motor listrik sebesar Rp 1,75 triliun. Anggaran itu disasar untuk 200 ribu unit motor listrik baru dan 50 ribu unit motor konversi dari BBM ke listrik masing-masing dapat potongan Rp 7 juta/unit.
"Masalah duitnya ada atau nggak, kalau duit ada. Kita masih ada SiLPA (sisa lebih pembiayaan anggaran) kan masih ada. Jadi kalau duit ada," tegasnya.
Isa memastikan pihaknya akan berhati-hati dalam menyediakan anggaran untuk insentif kendaraan listrik. Dibuat estimasi akurat agar anggaran yang diberikan dapat termanfaatkan semua.
"Kita juga harus hati-hati karena kita juga nggak boleh menyediakan dana tanpa ada anggaran gitu. Nah anggaran itu harus kita lihat di BUN masih ada nggak itu, ini insyaAllah nanti kita akan bisa siapkan," tandasnya.
Sebelumnya Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan mobil listrik yang mendapatkan insentif adalah Hyundai dan Wuling. Kemudian, motor listrik yang harganya akan lebih murah usai pemberlakuan insentif antara lain Gesits, Volta, dan Selis.
"Jadi produsen akan mendaftarkan jenis kendaraan yg telah memenuhi TKDN yang tadi disampaikan 40% yang dipersyaratkan dalam sistem. Kalau roda 4 baru dua yang nilai TKDN di atas 40% yaitu Ioniq 5 dan Wuling. Kalau roda 2 ada tiga yaitu Gesits, Volta, dan Selis," kata Agus dalam konferensi pers, Senin (6/3/2023).
(aid/eds)