Jerman Guyur Rp 38 T Kembangkan Industri Baterai Listrik di Ri Akhir 2023

Jerman Guyur Rp 38 T Kembangkan Industri Baterai Listrik di Ri Akhir 2023

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 17 Apr 2023 12:24 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyampaikan keterangan pers terkait pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP), Hak Guna Usaha (HGU), dan Hak Guna Bangunan (HGB) terhadap sejumlah perusahaan di Kantor BKPM, Jakarta, Jumat (7/1/2022). Pemerintah pada Senin (10/1/2022) akan mencabut 2.078 izin usaha tambang batu bara yang sudah diberikan kepada para pengusaha karena para pelaku usaha tersebut tidak pernah memanfaatkan IUP serta tidak pernah menyampaikan rencana kerja kepada pemerintah pemerintah. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia/Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Jakarta -

Perusahaan kimia besar asal Jerman, BASF, menyatakan minatnya untuk menggarap ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia. Petinggi BASF sudah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jerman.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan BASF menyatakan secara langsung ke Jokowi soal rencana investasi jumbo di Maluku Utara. Bahlil bilang investasi untuk membuat ekosistem baterai kendaraan listrik mencapai US$ 2,6 miliar atau Rp 38,2 triliun (kurs Rp 14.700).

"Dalam pertemuan tadi BASF sampaikan secara langsung investasi ke pak Presiden Jokowi untuk lakukan investasi di Maluku Utara dalam rangka pembangunan ekosistem baterai mobil yang kurang lebih investasinya US$ 2,6 miliar," ungkap Bahlil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BASF bakal menggarap ekosistem baterai kendaraan listrik di Maluku Utara bersama dengan Eramet, perusahaan asal Prancis. Pengembangan baterai kendaraan listrik ini dijamin menerapkan praktik usaha yang memperhatikan ESG (Environment, Social, and Government) lingkungan dan menggunakan energi hijau.

Rencananya, BASF-Eramet mengembangkan komponen baterai listrik precursor. Dia menyatakan pengembangan proyek ini bakal dimulai akhir tahun ini.

ADVERTISEMENT

"Mereka juga akan membangun sampai precursor, proses pembangunan akan dilakukan mulai akhir tahun 2023 ini," jelas Bahlil.

Investasi Volkswagen

Selain BASF, Bahlil mengungkapkan perusahaan otomotif besar Jerman, Volkswagen juga ikut melakukan pertemuan langsung dengan Jokowi. Volkswagen menyatakan akan melakukan pembangunan ekosistem baterai listrik juga di Indonesia melalui anak usahanya Power Co.

"Kemudian kerjasama dengan Volkswagen, ini salah satu perusahaan otomotif yang besar di Eropa. Mereka akan bangun juga ekosistem baterai mobil di Indonesia yang kerja sama dengan perusahaan nasional dan asing," ujar Bahlil.

Setidaknya, beberapa perusahaan yang bakal kolaborasi dengan Volkswagen antara lain Vale, Ford, Eramet, Kalla Group, dan grup Merdeka. Namun Bahlil belum mengungkapkan berapa komitmen investasi dari Volkswagen.

"Poinnya sama membangun ekosistem baterai mobil, namun ada yang langsung investasi JV dan ada yang menjamin suplai bahan baku," ungkap Bahlil.

Bahlil bilang komitmen-komitmen investasi yang disampaikan oleh perusahaan-perusahaan di Jerman ini merupakan bukti yang tepat untuk menyampaikan ke seluruh dunia bila Indonesia terbuka dalam menarik investasi dari pihak manapun.

"Jadi tidak hanya di Asia namun di Eropa. Ini investasi inklusif dan menganulir pikiran-pikiran orang bahwa seolah-olah pengelolaan tambang di Indonesia tidak perhatikan kaidah standar internasional," ungkap Bahlil.

(hal/ara)

Hide Ads