BUMN Pertimbangkan Impor Darurat KRL, Menperin: Tak Ada Rekomendasi dari Kami

BUMN Pertimbangkan Impor Darurat KRL, Menperin: Tak Ada Rekomendasi dari Kami

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 27 Apr 2023 18:45 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita/Foto: Dok. Kemenperin
Jakarta -

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan impor KRL bekas disepakati untuk tidak dilakukan. Hal itu seperti hasil riviu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang menyebutkan tidak merekomendasikan impor KRL bekas.

Menurutnya keputusan itu juga sudah bulat ditentukan dalam rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kan sudah ada hasil audit dari BPKP yang dijadikan acuan dalam rakortas yang dipimpin oleh pak Luhut. Ketika itu semua menyepakati bahwa kita akan mengikuti audit BPKP," ungkap Agus ditemui di Kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun impor KRL bekas dilakukan demi menggantikan unit-unit KRL Jabodetabek yang harus dipensiunkan tahun ini. Impor dilakukan oleh PT KCI.

Kementerian BUMN membuka opsi untuk melakukan impor darurat beberapa gerbong KRL bekas tahun ini. Soal hal itu, Agus mengaku belum mendapatkan informasi.

ADVERTISEMENT

Malah menurutnya, kemungkinan pihaknya tidak akan mengeluarkan rekomendasi untuk persetujuan impor tersebut. Pasalnya pihaknya tetap berpegangan dengan hasil rapat koordinasi dengan Luhut yang menyebutkan pemerintah akan mengikuti hasil riviu BPKP.

Izin impor barang bekas diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan. Namun, sebelum itu Kementerian Perdagangan harus mendapatkan rekomendasi impor dari Kementerian Perindustrian sebagai instansi teknis.

"Wah saya nggak tahu (ada impor darurat), tanya aja seperti apa, tapi kan kalau impor darurat berarti tidak ada rekomendasi dari kami. Saya nggak tahu, tanya aja ke Menteri Perdagangan berani nggak mengeluarkan izin impornya? Karena kalau kami yang kami pegang adalah hasil rapat yaitu kesepakatan bahwa kita ikuti hasil audit BPKP," papar Agus.

Agus sempat terheran dengan adanya istilah impor darurat yang diungkapkan Kementerian BUMN. Dia mengaku sampai saat ini tidak ada informasi soal hal tersebut, termasuk apakah hal itu akan dibahas antar kementerian atau tidak.

"Saya belum terinfo. Malah saya nggak tahu ada istilah impor darurat itu apa ya, dan kami belum terinfo mengenai hal itu," ungkap Agus.

Kementerian BUMN pertimbangkan impor darurat KRL. Cek halaman berikutnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, pemerintah mempertimbangkan kebijakan impor darurat KRL sebanyak 10-12 trainset (rangkaian kereta) di 2023.

Pria yang akrab disapa Tiko itu menyebut pemerintah akan berdiskusi lebih lanjut dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang sebelumnya tidak merekomendasikan impor KRL bekas dilakukan.

"Di 2023 kemungkinan besar kita akan diskusi dengan BPKP, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan untuk ada impor darurat mungkin sekitar 10-12 trainset. Kita sedang kaji dan kita akan bicarakan dengan BPKP dalam waktu dekat," kata Tiko saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (12/4/2023).

Tiko juga menyampaikan keputusan pemerintah terkait opsi impor darurat KRL akan ditetapkan dalam waktu dekat. Selain berdiskusi dengan BPKP, keputusan ini juga akan dibahas oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

"Harusnya (keputusan) dalam minggu-minggu ini, saya akan berbicara dengan BPKP untuk berdiskusi dan kita akan bahas dengan Kemenko Marves juga," imbuhnya.

Selain mempertimbangkan impor darurat sebagai rencana jangka pendek, ada juga rencana retrofit atau modernisasi KRL yang sudah usang di 2024. Ditambah ada produksi trainset baru oleh PT INKA yang rampung di 2025.

"Jadi kita akan ada short term solution, tapi medium term dan long term solution kita juga susun dengan baik sehingga rencana produksi dan retrofit tetap bisa kita penuhi di 2024 dan 2025," jelas Tiko.


Hide Ads