Motor Listrik Subsidi Kurang Dilirik, Produsen Sebut Gegara Susah Dibeli

Motor Listrik Subsidi Kurang Dilirik, Produsen Sebut Gegara Susah Dibeli

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 23 Jun 2023 15:28 WIB
Calon pembeli didampingi tenaga penjual melihat motor listrik yang di jual di showroom motor listrik  Tangkas Ciater, Tangerang Selatan, Banten, Senin (6/3/2023). Pemerintah mulai 20 Maret 2023 memberikan subsidi kendaraan listrik, demi meningkatkan keterjangkauan harga dan daya beli masyarakat terhadap kendaraan listrik, serta memacu perkembangan industri otomotif energi baru. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp.
Calon pembeli didampingi tenaga penjual melihat motor listrik yang di jual di showroom motor listrik Tangkas Ciater, Tangerang Selatan, Banten, Senin (6/3/2023)/Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL
Cikarang -

Motor listrik subsidi belum banyak diminati masyarakat. Berdasarkan Sistem informasi (Sisapira) Kemenperin, saat ini sisa kuota motor listrik masih 199.167 unit dari total 200 ribu yang disediakan.

Terkait ini, Direktur Utama Electrum Pandu Sjahrir berharap pemerintah bisa mempermudah aturan membeli motor listrik subsidi. Apalagi pemerintah menargetkan pada 2030, setengah dari produksi kendaraan baru adalah motor listrik.

"Seorang yang saya dengar, masalah kendala terbesar adalah sangat susah untuk membeli. Dibikin aja dipermudah, kan manusia yang bikin peraturan," katanya usai groundbreaking pabrik motor listrik di Cikarang, Jumat (23/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun rincian kuota motor listrik subsidi 812 dalam proses pendaftaran, 17 terverifikasi, dan 4 tersalurkan. Untuk status yang tersalurkan, maksudnya perusahaan industri sudah mendapat penggantian potongan harga motor listrik sebesar Rp 7 juta.

"Kan kamu tahu angkanya yang berhasil, 4 kan. Targetnya 200 ribu kan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Electrum menargetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam produksinya mencapai 40%, dan sudah memenuhi syarat untuk bisa mendaftar di Sisapira. Namun saat ditanya apakah Electrum akan ikut serta dalam program itu, pandu menekankan pentingnya memberi kemudahan ke konsumen.

"Kan itu memenuhi (syarat), ini kan tujuannya juga kasih benefit customer, tapi permudah pembeli, yang paling penting itu," ujarnya.

Ia mengaku tak tahu alasan pasti program bantuan pembelian motor listrik dari pemerintah kurang lancar. Yang jelas untuk mendorong penjualan motor listrik subsidi ada di tangan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan.

Electrum merupakan perusahaan patungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). Rencananya harga motor listrik Electrum diumumkan September atau Oktober.

Investasi dari kerja sama GoTo dan TOBA untuk Electrum diperkirakan mencapai US$ 1 miliar untuk 4-5 tahun ke depan. Sementara nilai investasi pembangunan pabrik Electrum di Cikarang tidak disebutkan.

(ara/ara)

Hide Ads