Anne juga memaparkan saat ini pihaknya mulai melakukan rekomposisi pada layanan KRL Jabodetabek, caranya adalah dengan mengurangi jumlah rangkaian gerbong kereta api pada rute yang headway-nya singkat.
Misalnya, seperti pada lintas Jakarta Kota-Bogor, yang tadinya banyak menggunakan kereta SF12 kini diubah menjadi SF8, namun frekuensi kehadiran kereta tidak dikurangi.
"Kita memang saat ini siasati untuk mengurangi rangkaian di jalur yang headway-nya sempit, karena kereta kurang. Kita tetap jaga frekuensi itu tetap banyak meskipun keretanya berkurang. Jadi misalnya headway 3 menit, dalam 6 menit itu justru ada 16 kereta kan," ungkap Anne.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, untuk lintasan yang headway-nya masih panjang pihaknya tetap memberikan rangkaian 12 kereta.
"Bila dibandingkan dengan rute Rangkasbitung misalnya yang headway-nya panjang, kita tetap pakai SF12, dia menunggunya lama tapi jumlahnya banyak," lanjutnya.
(hal/hns)