Menteri BUMN Erick Thohir buka suara merespons soal rencana pemindahan pabrik PT Pindad (Persero) ke Subang, Jawa Barat. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan soal rencana pemindahan pabrik Pindad ke Subang, saat meninjau pabrik peluru Pindad di Turen, Malang, Jawa Timur.
"(Di Subang) satu ada (pelabuhan) Patimban, bagus? Bagus! Ada (bandara Kertajati) bagus? Bagus! Nah sekarang baru bersambung tol-nya, karena kemarin ada isu pembebasan tanah. Nah ini sudah jadi nih pelabuhan-airport-tol," kata Erick kepada awak media, Selasa (25/7/2023).
Dengan begitu nantinya kawasan Subang, Jawa Barat, ini nantinya bisa dibangun sebuah kawasan industri seperti di Batang, Jawa Tengah. Harapannya dengan ada kawasan industri ini tingkat pengangguran warga sekitar dapat menurun.
"Nah kita juga akan tambahkan yang namanya tadi kawasan industri seperti di Batang, supaya ini apa? saling membantu ekosistem ini, apalagi kalau kita lihat tingkat pengangguran di Jawa Barat tinggi," ungkap Erick.
"Ini (tingkat pengangguran) bukan karena salah Pak Gub (Jawa Barat), enggak ini jangan ditambah-tambahin, berarti apa? Pak Presiden (Joko Widodo) ingin ada tadi percepatan pertumbuhan ekonomi bantuan membuka lapangan pekerjaan," sambung Erick.
Dengan adanya perpindahan Pindad dan PTDI, Erick juga mengatakan Subang nantinya akan menjadi kawasan industri pertahanan. Sebab sebelumnya PT Dahana selaku produsen bahan peledak sendiri berlokasi sudah berlokasi di kawasan tersebut.
"Lalu gimana idenya? Ya bagaimana kawasan tadi industri ini diisi oleh industri pertahanan, karena Dahana pun sudah di Subang. Nah jadi kita bangun yang namanya Pindad maupun PTDI di sana," ujarnya
Namun Erick menekankan bila rencana pemindahan ini tidak akan selesai dalam waktu dekat. Sebab pemerintah sendiri perlu melakukan perencanaan lebih jauh terkait pembangunan kawasan industri pertahanan ini.
"Tapi itu kan transisi, buka berarti di meeting-in kemarin minggu depan jadi. Kan musti bikin mapping (perencanaan), ya ini yang sedang kita lakukan. itu perlu waktu 3-4 tahun saya rasa," tambah Erick.
(hns/hns)