Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut pertumbuhan investasi di sektor kendaraan listrik di ASEAN melonjak hingga 570%. Hal ini menjadi bukti bahwa ASEAN mampu melakukan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
ASEAN juga berhasil menjalankan transformasi ekonomi melalui hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA). Bahlil menyebut capaian ini tak lepas dari kerja sama antar negara.
"Investasi di sektor yang berkaitan dengan kendaraan listrik di ASEAN melompat sangat pesat, 570%, dengan investasi EV meningkat tajam. ASEAN mampu menunjukkan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan, dan dapat berjalan beriringan dengan transformasi ekonomi melalui hilirisasi SDA," dalam ASEAN Investment Forum di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (2/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk Indonesia, kata Bahlil, sejak 2020 hingga 2023 nilai investasi asing terkait ekosistem kendaraan listrik menyentuh angka US$ 42 miliar. Jumlah tersebut adalah untuk membangun ekosistem di sektor hulu dan hilir, baik untuk baterai kendaraan listrik maupun kendaraan listrik itu sendiri.
Daya tarik ASEAN sebagai tujuan investasi kendaraan listrik sekaligus menegaskan kepada investor bahwa mereka tidak bisa mengeruk kekayaan alam begitu saja. Bahlil menegaskan investasi harus bisa dirasakan oleh masyarakat.
"Peningkatan pesat investasi ke kendaraan listrik menegaskan bukan lagi saatnya investor datang mengeruk kekayaan alam dan menikmati nilai tambah. Sementara rakyat hanya menjadi penonton, bukan saatnya lagi. Negara-negara lain sudah maju duluan, menurut saya itu masa lalu, sekarang itu ada pada kawasan ASEAN," bebernya.
Mantan Ketua Umum HIPMI ini juga mendorong kolaborasi dan kekompakan antar negara ASEAN. Ia juga menggarisbawahi pentingnya hilirisasi sebagai pintu masuknya pertumbuhan ekonomi kawasan.
(eds/eds)