RI Mau Kembangkan Harta Karun Pasir Silika, Begini Potensinya

RI Mau Kembangkan Harta Karun Pasir Silika, Begini Potensinya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 18 Sep 2023 10:57 WIB
Gedung Kemenperin
Kementerian Perindustrian. Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Pemerintah punya rencana untuk melakukan hilirisasi pada komoditas pasir silika. Kementerian Perindustrian mengatakan komoditas yang satu ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai bahan baku industri semikonduktor hingga sel surya.

Staf Ahli Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri Ignatius Warsito meyakini hilirisasi silika memiliki prospek sebagai penghasil devisa dan pencipta lapangan kerja yang besar.

"Indonesia perlu mendorong pengembangan industri hulu dan industri antara melalui hilirisasi silika menjadi wafer silikon berbasis Solar Grade Silicon (SGS) dan Electronic Grade Silicon (EGS). Wafer silikon merupakan material building block bagi industri semikonduktor dan sel surya, namun saat ini industri yang mengolah silika hingga menjadi wafer silikon solar grade belum tersedia di Indonesia," ujar Ignatius dalam keterangannya, Senin (18/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil dari hilirisasi silika sendiri berpotensi menjadi wafer silikon yang diharapkan mendukung kemandirian industri photovoltaic (PV) module dan semikonduktor dalam negeri. Untuk mencapai pengembangan hilirisasi silika menjadi wafer silikon, perlu dilakukan beberapa kegiatan penunjang, seperti penyusunan roadmap industri wafer silikon dan pembuatan pohon industri secara komprehensif.

Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non Logam (ISKBGNL) Kemenperin Wiwik Pudjiastuti menyampaikan berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, di Indonesia terdapat 328 perusahaan pencadangan pasir silika, 98 pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP), dan 82 Pemegang IUP Eksplorasi pasir silika.

ADVERTISEMENT

Sejauh ini realisasi penambangan pasir silika dari puluhan perusahaan itu pada 2021 sebesar 2,01 juta meter kubik, dan 330 juta ton total cadangan.

Adapun lokasi potensial tambang pasir silika ada di Bangka Belitung, Kalimantan tengah, dan Kalimantan Barat, dan tidak menutup potensi-potensi di tempat lainnya.



"Sedangkan Kuarsit total sumber dayanya sebesar 297 juta ton dan lokasi utama potensi penambangannya ada di Aceh,'' jelas Wiwik.

Lebih lanjut, Wiwik memaparkan, berdasarkan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) Kemenperin, saat ini tercatat ada 21 perusahaan pengolahan pasir silika dengan kapasitas terpasang 738.536 ton per tahun (tpy) dengan realisasi volume produksi dari sembilan perusahaan pada tahun 2022 sebesar 404.755 ton.

"Dari sembilan perusahaan yang tersebar di Jawa dan Kalimantan tersebut, utilisasinya sebesar 68,48%. Sedangkan untuk jenis produknya, masih diminati pasir silika, tepung silika dan resin coated sand,'' papar Wiwik.

Dari sisi potensi bahan baku industri PV dan semikonduktor, data BPS tahun 2022 menyebutkan potensi nilai substitusi impor untuk Wafer Silikon mencapai US$ 17,7 Juta, sementara itu bila diproses untuk produk semi konduktor nilainya mencapai US$ 120 juta.

Kemudian, substitusi impor bila pasir silika dijadikan produk panel surya belum dirakit mencapai US$ 6,2 juta dan untuk panel surya yang sudah dirakit mencapai US$ 65,9 juta.

"Apabila bisa disiapkan di dalam negeri, tentunya ini menjadi potensi yang sangat besar untuk Indonesia, sehingga potensi-potensi substitusi impor produk olahan silika sebagai bahan baku industri PV dan semikonduktor tersebut dapat diraih," tutur Wiwik.

(hal/das)

Hide Ads