Ruangan berikutnya, tempat penyimpanan material sebelum masuk dalam proses pemotongan dan lain sebagainya. Perusahaan ini juga menjalin kerja sama dengan supplier lokal untuk memastikan pasokan bahan baku produksi.
Khusus ruangan untuk cutting atau pemotongan bahan juga ada sendiri dengan mesin pemotong yang sudah canggih. Ada juga proses pewarnaan yang detail dilakukan oleh berbagai pekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Singkat perjalanan, kunjungan ke ruangan paling sibuk yaitu proses menjahit dari sarung tahun itu sendiri. SGI telah menyerap 2.842 karyawan dan 78% diantaranya adalah perempuan.
Ruangan terakhir, sampailah ke tempat sarung tangan yang sudah siap antar atau diekspor ke masing-masing negara tujuan. Dalam ruangan ini dipisahkan semua merek.
Dalam mendukung produksi dan ekspor, SGI mendapat dukungan dari LPEI melalui program PKE Trade Finance. Program ini bertujuan untuk memudahkan para pelaku usaha dalam melakukan transaksi perdagangan internasional serta memberikan perlindungan terhadap risiko perdagangan yang mungkin terjadi.
Chief Finance Officer SGI Eka Noor Asmara mengatakan dukungan pembiayaan yang didapatkan dari LPEI pertama kali pada 2022 mendapatkan pembiayaan Rp 10 miliar, tahap ke dua dia dapat US$ 1,5 juta dan dan Rp 5 miliar pada 2023.
"Yang pertama US$ 1,5 juta, kemudian yang Rp 15 miliar," kata Eka di sela-sela kunjungan di pabrik SGI.
Data dari LPEI, pembiataan pertama Rp 10 miliar diberikan pada Maret 2022. Pembiyaan itu masuk sebagai Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Trade Finance. Taap kedua US$ 1,5 juta dan Rp 5 miliar pada Maret 2023 skema PKE Kredit Investasi Ekspor.
Sebagai informasi, SGI sendiri memiliki 3 pabrik sarung tangan di Yogyakarta ini. Pabrik yang paling besar memang yang berada di Desa Krandon Kabupaten Sleman, kedua Desa Plumbon, Sleman, dan ketiga SGI Godean di Desa Mandungan I, Sleman.
PKE Trade Finance merupakan penugasan yang diberikan Pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI kepada LPEI berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI No. 494/KMK.08/2022 tentang Penugasan Khusus Trade Finance (PKE TFC) kepada LPEI.
PKE Trande Finance bagian dari program di dalam Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National Interest Account (NIA). Penugasan ini diberikan pemerintah kepada LPEI untuk menyediakan pembiayaan ekspor atas transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, tetapi dianggap perlu oleh pemerintah untuk menunjang kebijakan ekspor nasional.
Sampai dengan 2023, total dana PKE Rp 8,7 triliun yang telah dialokasikan untuk 7 program yang saat ini masih berjalan, yaitu program PKE Kawasan Afrika, Timur Tengah dan Asia Selatan, PKE UKM. PKE Trade Finance, PKE Alat Transportasi, PKE Industri Farmasi dan Alat Kesehatan, PKE Pariwisata KEK Mandalika dan PKE Destinasi Pariwisata Superprioritas.
(ada/ara)