Komponen lithium fero-phospate (LFP) sedang jadi perbincangan di publik usai disebut-sebut oleh Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka dalam debat.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ikut bicara soal LFP. Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Jodi Mahardi menilai kapasitas dan ketahanan baterai nikel lebih oke dibandingkan dengan baterai dengan komponen LFP. Jodi menegaskan baterai berbasis nikel jauh lebih efisien untuk digunakan dibandingkan dengan baterai berkomponen LFP.
"Kan LFP itu energy density-nya tetap nggak bisa iniin (menandingi) nickel base lah, baterainya membutuhkan ukuran besar. Nggak seefisien yang nickel base, itu sih yang saya tau, correct me if I'm wrong, setahu saya energy density-nya belum bisa ngalahin lah yang nickel base," sebut Jodi di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2024).
Di sisi lain, Jodi memaparkan pabrikan mobil listrik sekelas Tesla pun masih percaya untuk menggunakan baterai berbasis nikel. Memang LFP juga digunakan untuk mobil listrik di China, namun jumlahnya juga terbatas hanya untuk mobil-mobil yang digunakan di tengah kota saja.
"Tesla pun menggunakan nickel base kan, yang di Amerika pakai nikel, yang di China itu pake LFP mungkin untuk yang di city aja gitu yang bisnisnya nggak jauh," papar Jodi.
Sejauh ini, Jodi bilang Indonesia sendiri masih percaya diri untuk mengembangkan baterai berbasis nikel daripada LFP. Menurutnya, Indonesia sudah memiliki modal besar komoditas nikel.
"Ya kita kan penginnya ngembangin nickel base karena kita yang punya nikelnya," papar Jodi.
Simak Video 'Keunggulan Baterai Mobil Listrik Pakai Nikel Dibanding LFP':
Gibran tanya Cak Imin soal LFP di halaman berikutnya.
(hal/ara)