Cak Imin Sebut Hilirisasi Ugal-ugalan, Luhut Ajak Berkunjung ke Morowali

Cak Imin Sebut Hilirisasi Ugal-ugalan, Luhut Ajak Berkunjung ke Morowali

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 24 Jan 2024 19:27 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Foto: KEMENKO MARVES
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka-bukaan soal anggapan hilirisasi tambang ugal-ugalan yang tidak membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Anggapan itu diungkapkan oleh Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Dalam video yang diunggah Luhut di Instagramnya @luhut.pandjaitan, dia mengajak Cak Imin untuk turun langsung ke Morowali dan Weda Bay yang menjadi pusat hilirisasi nikel Indonesia. Daripada berbicara yang tidak benar ke publik, menurut Luhut lebih baik Cak Imin melihat langsung apa yang terjadi di tengah masyarakat karena hilirisasi. Katanya, melihat adalah percaya.

"(Tertawa lebar sebelum bicara) Saya pengin sebenarnya mengundang Muhaimin tuh berkunjung ke Weda Bay, ke Morowali, untuk lihat sendiri. Seeing is believing. Daripada Anda berbohong ke publik yang menurut saya itu satu karakter yang nggak bagus. Untuk mencapai satu posisi Anda membohongi publik dengan memberikan informasi seperti tadi," ungkap Luhut dalam videonya, dikutip Rabu (24/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut melanjutkan bicara soal data kemiskinan di Sulawesi Tengah yang mencapai 14,7% pada 2015, namun setelah hilirisasi angkanya turun ke 12,4%.

"Kalau lihat data 2015, kemiskinan di sana 14,7%. Data 2023 itu 12,4%. Jadi turun kemiskinan di sana dari 14% ke 12%. Nah itu apa? Ya karena pertumbuhan ekonomi di sana," ungkap Luhut.

ADVERTISEMENT

Kemudian lebih rinci di Morowali, pada 2015 tingkat kemiskinannya 15,8%, pada 2023 turun ke 12,3% tingkat kemiskinannya. "Jadi terjadi juga cukup perbaikan-perbaikan di sana," sebut Luhut.

Sebelumnya, dalam debat Calon Wakil Presiden Minggu 21 Januari yang lalu, Cak Imin menyinggung terkait kebijakan hilirisasi di sektor tambang yang ugal-ugalan. Cak Imin juga menilai kebijakan itu tidak memberikan efek kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.

"Dan kita menyaksikan dalam proses penambangan dan bisnis tambang kita hilirisasi dilakukan ugal-ugalan. Merusak lingkungan, ada kecelakaan, tenaga asing mendominasi," kata Cak Imin.

"Di sisi lain juga perkembangan hilirisasi dan tambang tidak signifikan dengan kesejahteraan masyarakat sekitar," sambung Cak Imin.

Cak Imin mencontohkan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah yang menurutnya mencapai 13%. Dia mengatakan angka itu tidak selaras dengan tingkat kesejahteraan masyarakat di lapangan. Cak Imin kemudian kembali mempertanyakan manfaat hilirisasi dengan sejumlah temuan persoalan tersebut.

"Sulawesi Tengah pertumbuhan ekonominya bisa 13%, tinggi sekali. Tapi rakyatnya tetap miskin dan tidak bisa menikmati. Hilirisasi apa yang mau kita lakukan sementara ilegal juga terus berlangsung," ujar Cak Imin.

[Gambas:Instagram]



(hal/ara)

Hide Ads