Wakil Menteri Perindustrian RI, Faisol Riza, mendorong anak muda untuk terus produktif dan aktif berkontribusi terhadap pelestarian batik di era digital. Menurutnya, masa muda adalah waktu paling krusial untuk membangun masa depan.
"Kalian adalah harapan kita semua. Jangan pertaruhkan hidup kalian untuk sesuatu yang jauh dari cita-cita. Kalau kita sudah sukses dengan tahapan-tahapan itu, maka dengan sendirinya kita akan menyusun semua rencana jauh lebih baik," ujar Faisol Riza dalam Kuliah Umum Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025 di Pasarata Blok M, Jakarta (30/7/2025).
Hal itu disampaikannya saat memberikan kuliah umum dalam rangkaian acara Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025, yang dihadiri mahasiswa dari berbagai kampus. Faisol menyebut rentang usia 25-35 tahun sebagai masa paling produktif yang harus diisi dengan perencanaan yang matang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masa produktif adalah 20 tahun. 20 tahun tidak lama. Nantinya 20 tahun masa produktif ini, tantangan yang harus kalian jawab dengan sebaik mungkin." ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya digitalisasi dalam menjaga eksistensi batik di tengah gempuran teknologi dan tren global. Menurutnya, anak muda punya peran strategis dalam memperkenalkan batik ke kancah global, salah satunya lewat platform digital.
"Kita harus memiliki keterampilan digital dan kreatif. Sekarang ini sudah tidak bisa kita hindari bahwa digitalisasi ada di mana-mana, dan kita harus ikut dalam arus digitalisasi yang luar biasa." ujar Faisol dalam paparannya.
Faisol juga mencontohkan bagaimana batik kini bisa tampil lebih modern dan fleksibel. Ia bahkan mengubah pakaian lamanya menjadi lebih menarik dengan sentuhan batik.
"Saya punya baju putih banyak, yang sudah banyak juga gak dipakai. Nah, daripada gak dipakai, akhirnya saya minta agar di depan itu dikasih aksen batik. Dengan potongan motif seperti Pulau Jawa, Pulau Kalimantan. Dan saya merasa enak, nyaman bajunya dengan baju putih. Tapi dengan hasil itu saya merasa, saya keren." ungkap Faisol dalam pemaparannya.
Selain bicara soal batik, Faisol juga membagikan tips menjaga produktivitas di usia muda. Dalam pemaparannya, Faisol membagikan lima tips agar anak muda tetap produktif.
1. Kesiapan intelektual, yakni bukan sekadar kemampuan nalar, tetapi juga mental untuk terjun langsung ke dunia nyata.
2. Kreativitas dan keterampilan digital, agar bisa beradaptasi dengan era industri berbasis teknologi.
3. Semangat kewirausahaan, dengan pengalaman dan keberanian mengambil risiko.
4. Kepekaan sosial dan lingkungan, agar setiap langkah berorientasi pada kebaikan bersama.
5. Rasa bangga dan ambisi, untuk mendorong aksi nyata dan punya target hidup yang jelas
Sebagai informasi, Acara Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025 digelar mulai Rabu, 30 Juli hingga Minggu, 3 Agustus 2025, di Pasaraya Blok M.
Rangkaian kegiatan yang berlangsung lima hari ini meliputi opening ceremony, talkshow bersama tokoh batik, fashion show, workshop kreatif, parade batik, hingga pertunjukan musik dari Maliq & D'Essentials.
Selain itu, hadir pula program 'Industrial Festival' dari Humas Kementerian Perindustrian RI, serta berbagai sesi edukatif untuk mendukung regenerasi pembatik muda dan penguatan identitas budaya batik.
(anl/ega)