Perusahaan chip raksasa, Nvidia dan AMD dikabarkan telah sepakat untuk membayar 15% dari pendapatan penjualan chip di China ke pemerintah Amerika Serikat (AS). Langkah ini sebagai upaya kedua perusahaan untuk mendapatkan lisensi ekspor yang telah menjadi bagian perjanjian dengan Presiden AS Donald Trump.
Pejabat AS mengatakan bahwa Departemen Perdagangan telah mengeluarkan lisensi untuk penjualan chip H20 dan chip MI308 AMD ke China. Trump sebelumnya telah menghentikan penjualan chip, seperti H20 ke China pada bulan April, namun pada Juli Nvidia mengumumkan bahwa AS akan mengizinkan untuk melanjutkan penjualan.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara (Jubir) Nvidia menyatakan akan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan pemerintah AS.
"Kami mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah AS untuk kontribusi kami di pasar global. Meskipun kami belum mengirimkan H20 ke China selama berbulan-bulan, kami berharap aturan pengendalian ekspor akan memungkinkan AS bersaing di China dan di seluruh dunia," ujar Jubir dalam sebuah keterangan dikutip dari Reuters, Senin (11/8/2025).
Sementara itu, AMD tidak menanggapi permintaan tanggapan atas kabar tersebut. Senada, Departemen Perdagangan AS juga tidak segera memberikan tanggapan terkait hal tersebut. Kementerian Luar Negeri China pun tidak menanggapi kabar itu.
China merupakan pasar yang signifikan bagi kedua perusahaan. Nvidia menghasilkan pendapatan US$ 17 miliar dari China pada tahun fiskal yang berakhir pada 26 Januari, yang berkontribusi 13% dari total penjualan. Sementara, AMD melaporkan pendapatan US$ 6,2 miliar dari China atau menyumbang 24% dari total pendapatan di 2024.
Financial Times melaporkan para produsen chip menyetujui kesepakatan tersebut sebagai syarat untuk mendapatkan lisensi ekspor untuk produk semikonduktor. Laporan tersebut menyatakan bahwa pemerintahan Trump belum menentukan bagaimana dana tersebut akan digunakan.
Lihat juga Video: NVIDIA Tetap Optimistis Berbisnis di China di Tengah Tarif Trump
(rea/ara)