×
Ad

Kemenperin Sebut 878 Ribu Mobil Rendah Emisi Diproduksi di Pabrik RI

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 19 Nov 2025 16:13 WIB
Foto: Dirjen ILMATE, Kemenperin, Setia Diarta. (Retno Ayuningrum/detikcom)
Jakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut 15 perusahaan telah berpartisipasi dalam program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) atau kendaraan rendah emisi karbon. Program ini sendiri tercantum dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 tahun 2021.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Kemenperin Setia Diarta mengatakan, investasi dari 15 perusahaan itu telah mencapai Rp 22,37 triliun. Perusahaan tersebut telah memproduksi berbagai jenis kendaraan rendah emisi.

"15 perusahaan telah berpartisipasi dalam program tersebut dan memproduksi berbagai jenis kendaraan rendah emisi yang meliputi Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2), Hybrid Electric Vehicles (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicles (PHEV), serta Battery Electric Vehicles (BEV)," kata pria yang akrab disapa Tata itu dalam groundbreaking Pabrik Bosch di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (19/11/2025).

Secara kumulatif total produksi kendaraan LCEV pada periode 2022 hingga September 2025 telah mencapai 878 ribu unit. Kemenperin mencatat ada 274 industri komponen lokal yang terlibat, dan menyerap 182.348 tenaga kerja hingga Agustus 2025.

"Secara kumulatif, total produksi kendaraan LCEV pada periode 2022 hingga September 2025 telah mencapai 878 ribu unit dengan melibatkan 274 industri komponen lokal. Selain itu, hingga Agustus 2025 program ini telah menyerap tenaga kerja sebesar 182 ribu orang," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Tata berharap pembangunan pabrik baru PT Robert Bosch Indonesia di Cikarang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung pelaksanaan program LCEV. Hal ini penting mengingat peserta LCEV diwajibkan memenuhi aturan TKDN tertentu bagi kategori BEV, serta melokalisasi komponen utama dan komponen pendukung bagi kategori non-BEV.

Bosch sendiri menggelar acara peletakan batu pertama untuk fasilitas manufaktur terbarunya di Deltamas Industrial Estate, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Fasilitas yang dirancang dengan konsep modular inovatif ini akan menjadi pendorong bagi fase pertumbuhan Bosch berikutnya di Indonesia.

Dibangun di atas lahan seluas 82.000 m², fasilitas manufaktur baru ini akan dikembangkan secara bertahap dengan tujuan memperluas kegiatan produksi Bosch secara signifikan di Indonesia. Lokasi baru ini akan menggantikan pabrik Bosch yang sudah ada untuk komponen otomotif dan perangkat elektronik di Cikarang.

Fasilitas baru ini akan jauh lebih besar dibandingkan pabrik saat ini,0 yang mana selain memproduksi lini komponen otomotif seperti electronic control units (ECUs) dan engine cooling fans (ECF), juga akan menghasilkan produk teknologi bangunan.

Fasilitas baru ini akan menjadi pabrik manufaktur Bosch pertama yang menerapkan konsep modular. Konsep ini memungkinkan berbagai unit bisnis dari sektor usaha Bosch yang berbeda, dengan beragam proses produksi dan teknologi, dapat beroperasi secara bersamaan dalam satu lokasi.

"Fasilitas ini tidak hanya merepresentasikan perluasan kapasitas, tetapi juga transformasi dalam cara kami beroperasi di Indonesia. Unit bisnis kami akan dapat dengan mudah dan cepat membangun serta memperluas lini produksinya sesuai dengan permintaan pelanggan," sebut Pirmin Riegger, Managing Director Bosch Indonesia.

Simak juga Video: Target Penurunan Emisi RI Tertinggal, Mobil Listrik Bukan Solusi Tunggal?




(kil/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork