×
Ad

Pengusaha Temui Purbaya Bahas Banjir Impor Baja-Revitalisasi Industri Tekstil

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 12 Des 2025 09:02 WIB
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) melakukan audiensi dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (11/12) kemarin. Pertemuan ini membahas berbagai isu strategis yang tengah dihadapi sektor industri, khususnya baja, alas kaki, serta tekstil dan produk tekstil (TPT).

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menjelaskan, Kadin datang bersama asosiasi dan pelaku usaha dari tiga sektor utama tersebut, baik di sisi hulu maupun hilir. Anindya mengungkapkan, salah satu isu yang mengemuka adalah persoalan impor, terutama di sektor baja.

"Banyak anggota kami menyampaikan agar impor diperhatikan. Kalau legal, ya oke. Tapi kalau ilegal bagaimana? Untuk yang legal pun perlu dilihat kemampuan dari dalam negeri," jelas Anindya dalam keterangan tertulis.

Selain baja, sektor alas kaki juga menjadi sorotan mengingat kontribusinya yang besar terhadap ekspor ke Amerika Serikat, Kanada, dan Uni Eropa. Di sektor TPT ini, pembahasan mengerucut pada penguatan daya saing industri yang selama ini dianggap menurun.

"Tadi juga dibahas soal bagaimana impor bisa dikawal dengan baik supaya industri tetap kompetitif. Bahkan disampaikan bahwa TPT ini bukan industri yang senja, tetapi bisa direvitalisasi," kata Anindya.

Selain isu internal industri, pertemuan juga menyoroti konsistensi regulasi di kawasan pelabuhan, mulai dari aspek cukai hingga pengawasan impor yang dinilai mempengaruhi kinerja sektor baja, alas kaki, dan TPT. Menanggapi keluhan itu, Anindya mengatakan terdapat sinyal positif muncul dari pembicaraan mengenai rencana pembentukan task force terkait deregulasi dan insentif yang diinisiasi Purbaya.

"Ini adalah cikal bakal yang kelihatannya dibicarakan Pak Menkeu, yaitu satgas deregulasi dan satgas insentif. Kami juga menyampaikan beberapa masukan," ujar Anin.

Anindya menambahkan bahwa penciptaan lapangan kerja juga menjadi prioritas, sejalan dengan target pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8%.

"Kalau lapangan kerja tumbuh, daya beli naik. Banyak yang bilang industri ini sudah sunset, tetapi kalau bisa direvitalisasi, itu peluang kita untuk mencapai pertumbuhan 6%, 7%, bahkan 8% nantinya," tutup Anindya.

Simak juga Video: Produsen Serat dan Filamen RI Gantungkan Harapan Ke Purbaya Soal Serangan Impor Garmen




(ada/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork