Dikritik Soal Proyek KA Sulsel, Menhub: Jadi Tambah Semangat

Dikritik Soal Proyek KA Sulsel, Menhub: Jadi Tambah Semangat

Yulida Medistiara - detikFinance
Jumat, 27 Okt 2017 18:56 WIB
Foto: Muhammad Ridho
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengkritik proyek rel kereta Sulawesi Selatan karena sudah tiga kali groundbreaking tapi jalan di tempat. Menhub Budi Karya menyebut kritik harus dijadikan semangat.

Budi Karya mengatakan itu di acara 'Membangun Konektivitas Indonesia Timur' di Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan, Jumat (27/10/2017). Acara tersebut juga dihadiri Rektor Universitas Hasanuddin Dwi Aries Tina Pulubuhu dan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.

"Saya sengaja meminjam istilahnya Bu Rektor, anak-anakku jadi lah kritik itu jadi tambah semangat. Jadi minggu lalu di kritik minggu ini kita datang," kata Budi yang disambut tepuk tangan hadirin.

Awalnya Budi Karya mengatakan akan meningkatkan kapasitas Bandara Sultan Hasanuddin dan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar menjadi dua kali lipat. Selain itu dia juga mengatakan akan membangun proyek jalur kereta api Trans-Sulawesi dari Kota Makassar menuju Kota Parepare.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan pembangunan kereta api akan dibangun dengan beberapa tahap. Tahap pertama 40 km targetnya untuk 2018. Sedangkan sepanjang 100 km sisanya akan dikerjakan melalui kerja sama dengan pihak swasta.

Ia menjelaskan jika kapasitas Bandara Sultan Hasanuddin ditingkatkan menjadi dua kali lipat maka ditargetkan jumlah pendatang mencapai 20 juta per tahun. Ia mendorong mahasiswa yang hadir kreatif menciptakan kawasan wisatanya lebih baik agar mendatangkan banyak wisatawan.


"Kalau bandara ditingkatkan kapasitasnya itu nanti penumpang ditingkatkan jadi 20 juta. Nanti akan mengundang turis. Nanti warga sini harus menciptakan supaya orang mau (wisata) sampai sini," tuturnya.

Sementara itu kapasitas pelabuhan juga akan dinaikkan menjadi dua kali lipat untuk mendorong pengiriman logistik di daerah Makassar ke daerah timur.

"Pelabuhan saat ini kurang lebih 0,5 juta. Kita mau tingkatkan dua kali lipat. Kalau pelabuhan jadi dua kali lipat pasti keekonomian di Makassar serta merta jadi dua kali lipat. Ini suatu kesempatan bukan cuma konglomerat bagi adik dan anakku berbisnis untuk mendapatkan ruang untuk usaha baru," kata Budi.


Proses groundbreaking pembangunan kereta api lintas Makassar-Parepare ini pertama kali dilaksanakan pada Senin, 18 Agustus 2014 di Desa Siawung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru.

Jalur kereta api ini pada awalnya dibangun jalur tunggal, tetapi lahan yang disiapkan memungkinkan untuk dibangun jalur ganda. Jalur ini direncanakan mempunyai 23 stasiun pemberhentian kereta. (ega/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads