"Investasi jadi Rp 31 triliun," kata Luhut usai Rakor LRT di Kantornya, Gedung BPPT, Jakarta, Senin (20/11/2017).
Kenaikan nilai investasi ini, kata Luhut, karena ada perubahan-perubahan konstruksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan terkai skema pembiayaannya, Luhut mengaku masih membahasnya dengan kementerian/lembaga (K/L) terkait.
Sebelumnya, investasi proyek LRT Jabodebek yang nilainya Rp 26,7 triliun, berasal dari PT Adhi Karya dan PT Kereta Api Indonesia sebesar Rp 9 triliun, dan sisanya dari lembaga keuangan.
Yang pasti, tegas Luhut, perbankan berkomitmen memberikan pinjaman masing-masing sebesar Rp 4 triliun. Adapun perbankan yang berkomitmen antara lain Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, CIMB Niaga.
"Iya itu yang tadi kita lagi sesuaikan angkanya, perbankan itu seperti CIMB Niaga dia mau Rp 4 triliun," kata Luhut.
LRT Tahap II
Proyek LRT tahap dua rute Cibubur-Bogor sebagian jalurnya akan dibangun melayang alias elevated. Pembangunan jalur LRT Cibubur-Bogor sekitar 30 kilometer (km), 40% di antaranya dibangun melayang dan 60% sisanya dibangun sejajar dengan jalan tol.
"60% upgrade, 40% elevated karena di sana banyak ruang, kalau dalam kota enggak mungkin," kata Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk, Budi Harto, di Kemenko Kemaritiman.
Ia menjelaskan saat ini pembangunan LRT Cibubur-Bogor tengah dikaji, dan diharapkan selesai dalam waktu cepat.
Sampai dengan saat ini progres pelaksanaan pembangunan LRT Jabodebek telah mencapai 26%. Adhi Karya menalangi pembangunan LRT Jabodebek sebesar Rp 5 triliun dan diperkirakan hingga akhir tahun sebesar Rp 6 triliun.
"26% lah, sudah keluarkan uang Rp 5 triliun. (Akhir tahun) Rp 5,5-6 triliun," tutur Budi. (hns/hns)