Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengatakan reaktivasi kedua jalur tersebut sudah dianggarkan dari Kemenhub di tahun depan, sehingga proses pengerjaan fisiknya bisa dilakukan paralel di tahun yang sama. Salah satu jalur tua yang cukup padat namun saat ini kondisinya mati, yakni Cianjur-Padalarang yang bisa menyambungkan Jakarta-Bandung via Bogor.
"Reaktivasi yang akan kita lakukan, yang sudah akan menjadi anggaran APBN ada 2 tempat, dari Sukabumi ke Bandung. Itu akan kita fungsikan lagi sehingga nanti dari Bogor ke Sukabumi, bisa ke Padalarang dan Bandung," kata Budi ditemui di sela kunjungan kerja ke Jawa Tengah, Senin (01/01/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kedua (reaktivasi) kita ada di daerah Lebak dari Jakarta ke Cisauk sampai ke Lebak. Tahun depan sudah kita mulai, yang lain PT KAI sedang usulkan ada beberapa termasuk diantaranya (Bandung ke) Ciwidey, itu (usul) KAI, sama dari Tasikmalaya ke Pangandaran, itu akan diusulkan (Kementerian) BUMN," jelas Budi.
Sebagai informasi, jalur Bogor-Sukabumi-Cianjur-Padalarang merupakan jalur lawas yang dibangun Belanda pada 1884 atau saat era tanam paksa. Saat ini pembangunan reaktivasi sudah dilakukan, dan dilanjutkan di tahun 2018.
Saat ini, jalur di Selatan Jabar tersebut hanya menyambungkan Bogor-Sukabumi-Cianjur. Sementara jalur rel dari Cianjur ke Padalarang sejauh sekitar 40 km berstatus mati. Sementara jalur Rangkasbitung-Lebak merupakan jalur peninggalan Belanda sepanjang 56 km. Kedua jalur tersebut kemudian dimatikan seiring pesatnya pertumbuhan kendaraan bermotor.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), melalui Kemenhub, memang berencana mengaktifkan kembali (reaktivasi) sejumlah rel kereta api peninggalan Belanda di Pulau Jawa, Sumatera, dan Madura. Selama ini rel kereta peninggalan Belanda tak lagi berfungsi alias mati. (idr/hns)











































