-
Tahapan demi tahapan menuju operasional kereta mass rapid transit (MRT) Jakarta pada Maret 2019 mendatang mulai tergenapi. Salah satunya adalah tahapan menuju pengadaan rolling stok atau kereta yang rencananya bakal dilaksanakan pada bulan Maret mendatang.
Menuju tahap pengadaan rolling stock tersebut, saat ini telah dilakukan uji coba operasi kereta MRT Jakarta yang dilaksanakan di pabrik pembuatannya langsung di Toyokawa Plant, Jepang. Uji coba ini merupakan satu tahapan sebelum kereta MRT dikirim menuju Jakarta.
Sebanyak dua rangkaian kereta (trainset) atau 12 cars (istilah gerbong untuk MRT) bakal dikirimkan melalui kargo laut menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Bagaimana proses menuju kedatangannya nanti? Simak informasi lengkapnya berikut:
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, dengan didampingi oleh Direktur Konstruksi, Silvia Halim, beserta tim melakukan peninjauan dan menyaksikan uji coba Kereta MRT Jakarta di pabrik pembuatannya, Toyokawa Plant milik Nippon Sharyo, Jepang.
Peninjauan dan uji coba dilakukan sebagai bagian dari prosedur yang perlu dilakukan sebelum kereta dapat dikirim ke Jakarta.
"Hasil tes rangkaian kereta ke-1 dan ke-2 memuaskan, seluruh fitur di dalam rangkaian kereta tersebut bekerja dengan dengan baik sesuai dengan harapan," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar.
"Hal penting yang kami periksa adalah memastikan komponen-komponen dari kereta MRT Jakarta bekerja dengan baik sesuai dengan spesifikasi teknik yang dipersyaratkan. Kami juga mengecek dan menjajal langsung performa kereta di jalur (track) yang berada di area pabrik," tambahnya.
Proses pengiriman kereta MRT Jakarta, direncanakan akan dimulai dari Pabrik Toyokawa Plant menuju Pelabuhan di Kota Toyohashi mulai minggu depan. Selanjutnya, kapal akan diberangkatkan dengan menggunakan kapal laut pada tanggal 7 Maret 2018.
Akan ada dua set rangkaian kereta yang dikirim pertama kali dan diperkirakan bakal tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada akhir Maret 2018.
"Kami menekankan kepada Nippon Sharyo untuk tetap menjaga kualitas terbaik dalam produksi rangkaian kereta ke-3 dan selanjutnya, karena aspek kualitas dan safety dari kereta tersebut merupakan prioritas kami dalam memberikan layanan kepada pelanggan MRT Jakarta kelak pada saat beroperasi," kata Dirut PT MRT Jakarta William Sabandar.
Nantinya, total kereta yang bakal dimiliki oleh MRT Jakarta adalah sebanyak 16 trainset, dengan 2 di antaranya digunakan sebagai fasilitas maintenance atau cadangan.
Dalam operasionalnya nanti, diperkirakan rangkaian kereta tersebut bakal mengangkut lebih dari 174 ribu orang setiap harinya dengan headway atau rentang waktu antar kereta lima menit pada jam sibuk, dan sekitar 10 menit di luar jam sibuk.
Kereta MRT Jakarta memiliki dimensi panjang 20 m, lebar 2,9 m, dan tinggi 3,9 m. Warna kereta didominasi oleh warna biru dan abu-abu metalik, sementara badan kereta terbuat dari bahan baja antikarat (stainless steel) dengan berat kosong per satu kereta mencapai 31 hingga 35 ton.
Di setiap kereta terdapat delapan buah pintu dengan tinggi 1,8 m dan lebar 1,3 m serta pintu penghubung antarkereta di ujung tiap kereta. Sedang pintu darurat terletak di kabin masinis.
Setiap kereta bisa menampung hingga 332 orang atau 1.950 orang per rangkaian. Kecepatan maksimum kereta mencapai 100 km/jam (rata-rata operasional 35 km/jam).
Kereta akan melaju di atas rel yang beroperasi pada jalur layang dan bawah tanah. Desain konstruksi stasiun dan jalur bawah tanahnya memenuhi standar tahan gempa Indonesia dan banjir.
MRT Jakarta tahan gempa karena dibangun dengan standar konstruksi SNI 2012. Lalu tahan banjir, karena pintu masuk ditinggikan hingga 1,5 meter, menggunakan anti-flood barrier system, sump-pit dengan sistem pompa dan sensor ketinggian air.
Dari segi kenyamanan, kereta MRT Jakarta memiliki stasiun dengan fasilitas yang sangat mendukung. Stasiun akan dilengkapi penyejuk udara, eskalator, elevator, area komersil, fasilitas umum/sosial, WiFi, fasilitas khusus bagi penumpang prioritas (ibu hamil-menyusui/penyandang disabilitas/lansia/anak-anak), hingga sistem tiket terpadu.
Tampilan depan kereta MRT Jakarta tampil modern dengan dominasi warna biru yang menyelimuti sebagian besar permukaan kereta. Warna kereta ini tampak sama sekali berbeda dengan desain awal yang sebelumnya berwarna hijau dan sempat disebut seperti jangkrik.
Kereta baru MRT Jakarta memiliki dimensi panjang 20 meter, lebar 2,9 meter dan tinggi 3,9 meter, serta terbuat dari bahan baja anti karat.
Di dalam kereta akan tersedia tempat duduk yang terbuat dari material berbahan fiber reinforced plastik yang tahan api, dengan lebar 430 mm, kedalaman 420 mm. Kereta juga dilengkap jendela berupa fix window dan opening window (dapat diturunkan) yang bisa menyerap panas.
Sejumlah fitur yang terdapat di dalam kereta di antaranya pendingin ruangan, dua CCTV per kereta, bagasi di atas kursi prioritas, passanger information display, tuas pembuka pintu darurat, intercom, alat pemadam api ringan, pintu darurat di ruang masinis, area kursi roda dan lainnya. Akses ke sinyal telekomunikasi juga nanti akan disediakan untuk jalur yang melewati area terowongan.